Ketika Petugas Haji Bekerja Bak Kurir Paket Demi Koper Sampai ke Jemaah

1 month ago 20
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Makkah -

Koper jemaah haji yang salah alamat hingga terpisah dengan pemiliknya menjadi salah satu tantangan yang dihadapi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Petugas haji pun berperan seperti kurir paket untuk mengambil dan mengantar koper ke pemiliknya.

Sebagai informasi, ada sejumlah perbedaan dalam penerbangan jemaah haji dari Tanah Air ke Arab Saudi dengan penerbangan biasa. Salah satunya soal penanganan koper bagasi yang berisi barang-barang jemaah.

Koper besar itu biasanya akan ditangani oleh petugas bandara dan petugas haji. Sehingga, jemaah hanya memegang tas atau koper kabin saat hendak naik bus menuju hotel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koper jemaah akan dibawa dengan truk terpisah menuju hotel. Dalam proses pengiriman, kadang terjadi koper yang nyasar karena jemaah pemiliknya ternyata berada di hotel lain.

Jika kopernya belum ditemukan, jemaah dapat melapor kepada ketua rombongan atau ketua kloter masing-masing. Setelah itu, pihak kloter akan berkoordinasi dengan petugas haji di sektor terkait dan memulai pencarian koper hingga mengantarkannya ke jemaah itu.

"Pada saat jemaah haji datang, bila koper-koper mereka belum sampai di hotelnya, kami akan mengantarkan koper mereka sampai ke hotel," kata Ketua Sektor 3 Daerah Kerja Makkah, Ikbal Ismail, di Makkah, Jumat (23/5/2025).

Lalu bagaimana proses pelacakan dan pengantaran koper yang nyasar?

Petugas haji yang mengurusi persoalan akomodasi dan pelindungan jemaah (linjam) akan menginformasikan ke grup WhatsApp petugas haji Daerah Kerja Makkah soal koper tercecer dan identitas pemiliknya. Setelah itu, petugas di setiap hotel akan mengecek ada tidaknya koper yang dimaksud.

Jika koper yang tercecer itu ditemukan, petugas haji bakal melakukan pick up di lokasi koper tercecer. Setelah itu, petugas akan mengantarkan koper tersebut ke kamar jemaah yang merupakan pemiliknya.

Salah satu petugas Pelindungan Jemaah (Linjam) di Sektor 3 Daker Makkah, Sapari, mengatakan pihaknya memang bertugas menjamin kenyamanan jemaah. Dia mengatakan jemaah haji adalah tamu Allah sehingga harus diberikan layanan terbaik.

"Kita standby itu bahkan dari pagi sampai dengan pagi ketika mendengar ada persoalan yang belum mendapatkan barang-barangnya dan lain sebagainya, seluruh grup linjam itu langsung berkoordinasi kemudian saling menginformasikan, kemudian ketika sudah didapatkan langsung meluncur bahu-membahu untuk sesegera mungkin jemaah tersebut bisa mendapatkan barangnya," tuturnya.

Sapari mengatakan ada kurang lebih 50 orang personel Linjam di Sektor 3 untuk melayani sekitar 23 ribu jemaah. Dia mengatakan ada satu mobil operasional di Sektor 3 yang dimanfaatkan menjemput dan mengantar koper jemaah.

"Di sektor 3 ini juga alhamdulillah ada mobil operasional dan mobil operasional itu atas arahan Pak Ketua sektor itu pokoknya diutamakan untuk melayani keperluan-kepentingan jemaah. Jadi bahkan Pak Ketua sektor itu tidak pernah menggunakan mobil operasional," ucapnya.

Selain jemput dan antar koper, Sapari dan rekan-rekannya juga kerap mengantar jemaah yang salah hotel. Dia menyebut jemaah sering salah hotel gara-gara salah naik bus.

"Kalau ada jemaah yang tersesat, informasi dari teman-teman, siapapun, apakah lingkaran dari yang lainnya, bahwa dia tersesat di sektor lain, itu jemaah sektor 3, maka sesegera mungkin kita men-tracking, kita menjemput untuk mengantarkan sampai di kamarnya," ucapnya.

Sapari bercerita pernah ada jemaah dengan kesulitan komunikasi yang salah hotel. Dia mengatakan timnya kemudian mencari tahu di mana lokasi hotel jemaah itu dengan scan barcode.

"Kita mengantar ke hotel sampai salah dua kali. Seharusnya di sektor 118, kita antar ke 110, tetapi kita dengan upaya keras dan keyakinan, kita selalu koordinasi, kita gunakan teknologi yang ada, akhirnya ketemu.Yang pertama kita antar di lantai 11, ternyata berada di lantai 10. Ada ketemu dengan tetangganya, kebetulan berdampingan kamar, akhirnya alhamdulillah terselesaikan," tuturnya.

Sapari mengaku bangga bisa melayani jemaah haji. Dia mengatakan kesabaran menjadi kunci memberi layanan terbaik kepada jemaah.

"Prinsip utama kita, bahwa jemaah itu harus dilayani. Jemaah itu adalah raja buat kita. Kita ditugaskan di sini, memang tugasnya untuk melayani jemaah. Jadi kepentingan pribadi itu kita kesampingkan. Lillahi ta'ala insyaAllah kita akan lakukan," ujarnya.

Tonton juga "Sudah 89 Ribu Calon Jemaah Haji RI Diberangkatkan dari Madinah" di sini:

(haf/whn)

Loading... ...

Read Entire Article