Komisi X DPR Prihatin Kasus Bocah SD Inhu Tewas Dibully, Minta Diusut Tuntas

2 days ago 4
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengaku prihatin terkait kasus kematian bocah kelas 2 sekolah dasar (SD) di Indragiri Hulu (Inhu), Riau, usai diduga dipukul oleh kakak kelas hingga di-bully karena perbedaan agama dan suku. Lalu mendorong kasus itu diusut tuntas.

"Tentu kami sangat prihatin atas kasus dugaan penganiayaan terhadap siswa kelas 2 SD di Indragiri Hulu Riau, yang sampai menyebabkan korban meninggal dunia," kata Lalu saat dihubungi, Senin (2/6/2025).

Lalu mengatakan Komisi X DPR RI mendorong Kemendikdasmen dan pemerintah daerah melakukan investigasi menyeluruh kasus tersebut. Terlebih ada dugaan motif isu SARA di balik kematian korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi jika benar terdapat unsur bullying terkait perbedaan suku dan agama, hal ini jelas merupakan pelanggaran serius terhadap nilai-nilai pendidikan dan kemanusiaan," katanya.

Kasus tersebut saat ini masih ditangani pihak kepolisian. Lalu menilai sanksi juga diberikan kepada pihak sekolah jika terbukti melakukan pembiaran hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

"Bila terbukti adanya kelalaian dari pihak sekolah atau pembiaran terhadap praktik diskriminasi dan kekerasan, maka perlu ada sanksi tegas agar kejadian serupa tidak terulang," ujar Lalu.

Selain penegakan hukum yang transparan, Lalu juga menyoroti pelaku yang diduga masih anak-anak. Dia menekankan penegakan hukum harus dilakukan hati-hati tanpa merusak masa depan anak terduga pelaku.

"Dalam konteks ini, kami mendorong agar penanganan dilakukan dengan pendekatan yang mengedepankan pembinaan, rehabilitasi, dan mediasi, sebagaimana diatur dalam UU Perlindungan Anak serta Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA). Anak yang melakukan kekerasan harus diberikan konsekuensi, tetapi tetap dalam kerangka pembelajaran, bukan penghukuman semata," papar Lalu.

Polisi Usut Penyebab Kematian Korban

Kasie Humas Polres Inhu Aiptu Misran mengatakan pihaknya memang telah menerima laporan dari orang tua korban beberapa waktu lalu. Saat ini Satreskrim Porles Inhu masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengetahui penyebab kematian korban.

"Polres Indragiri Hulu saat ini tengah melakukan penyelidikan secara intensif terkait peristiwa yang melibatkan seorang pelajar yang ditemukan meninggal dunia," ujar Misran, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (31/5).

Misran menyampaikan penyidik telah menemui keluarga korban dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya bocah K. Penyidik juga memastikan akan mengusut kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang objektif dan transparan.

Dalam rangka mengumpulkan keterangan yang komprehensif, penyidik juga telah memeriksa sejumlah pihak, termasuk pihak sekolah, orang tua murid, serta para siswa yang diduga mengetahui atau memiliki informasi terkait kejadian tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan guna mengungkap fakta-fakta secara menyeluruh.

"Terkait beredarnya isu yang menyebutkan adanya dugaan perundungan (bullying) yang didasari unsur SARA, Polres Indragiri Hulu menegaskan bahwa hingga saat ini belum dapat dipastikan motif maupun penyebab kejadian tersebut, karena proses penyelidikan masih berlangsung," jelasnya.

Lihat juga Video: Tak Kuat Di-bully, Siswi SMA di Gresik Coba Tabrakkan Diri ke KA

(ygs/knv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article