KPAI Dorong Pemda Serius Tangani Kasus Bocah SD di Inhu Diduga Tewas Dibully

2 days ago 4
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kasus kematian bocah kelas 2 sekolah dasar (SD) di Indragiri Hulu (Inhu), Riau, usai diduga dipukul oleh kakak kelas hingga di-bully karena perbedaan agama dan suku menyita perhatian. KPAI mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dalam mengawasi pengusutan kasus tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemda Inhu melalui dinas pendidikan dan dinas terkait lainnya dan juga dengan Kemendikdasmen," kata Komisioner KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi, Senin (2/6/2025).

Aris mengatakan KPAI mendorong Pemda Inhu memberikan perhatian penuh terhadap kasus itu. KPAI juga mendesak penuntasan kasus itu dilakuka secara cepat dan transparan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami minta semua pemda memberikan perhatian serius penanganan kasus ini, agar pihak berwajib memproses secara cepat, profesional, transparan, dan akuntabel, dengan mengacu pada UU Perlindungan Anak dan UU Sistem Peradilan Pidana Anak," ujar Aris.

"Kepada Dinas P3A setempat agar bisa memberikan pendampingan kepada keluarga korban dan anak-anak saksi yang lain," sambungnya.

Kasus ini menyita perhatian karena diduga korban turut mengalami perundungan karena perbedaan suku dan agama. Saat ditanya motif di balik penganiayaan yang menimpa korban, Aris mengatakan hal itu menjadi wewenang polisi untuk mengumumkan ke public.

"Kami sepakat agar pembuktiannya oleh pihak berwajib, termasuk motif apa yang sebenarnya," terang Aris.

Polisi Usut Penyebab Kematian Korban

Kasie Humas Polres Inhu Aiptu Misran mengatakan pihaknya memang telah menerima laporan dari orang tua korban beberapa waktu lalu. Saat ini Satreskrim Porles Inhu masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengetahui penyebab kematian korban.

"Polres Indragiri Hulu saat ini tengah melakukan penyelidikan secara intensif terkait peristiwa yang melibatkan seorang pelajar yang ditemukan meninggal dunia," ujar Misran, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (31/5).

Misran menyampaikan penyidik telah menemui keluarga korban dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya bocah K. Penyidik juga memastikan akan mengusut kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang objektif dan transparan.

Dalam rangka mengumpulkan keterangan yang komprehensif, penyidik juga telah memeriksa sejumlah pihak, termasuk pihak sekolah, orang tua murid, serta para siswa yang diduga mengetahui atau memiliki informasi terkait kejadian tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan guna mengungkap fakta-fakta secara menyeluruh.

"Terkait beredarnya isu yang menyebutkan adanya dugaan perundungan (bullying) yang didasari unsur SARA, Polres Indragiri Hulu menegaskan bahwa hingga saat ini belum dapat dipastikan motif maupun penyebab kejadian tersebut, karena proses penyelidikan masih berlangsung," jelasnya.

Lihat juga Video: Tak Kuat Di-bully, Siswi SMA di Gresik Coba Tabrakkan Diri ke KA

(ygs/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article