KPK Panggil Wakil Bupati Situbondo Terkait Korupsi Dana Hibah Jatim

1 month ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

KPK tengah mengusut perkara korupsi pengelolaan dana hibah kelompok masyarakat (pokmas) APBD Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2021-2022. KPK memanggil Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah (U) untuk diperiksa sebagai saksi di kasus ini.

"Hari ini Selasa (20/5), KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi terkait dugaan TPK Pengurusan Dana Hibah untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) dari APBD Prov Jatim TA 2021-2022," kata Jubir KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Selasa (20/5/2025).

Selain Ufiyah, KPK memanggil anggota DPRD Provinsi Jatim, Zeiniye (Z). Pemeriksaan dijadwalkan di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Z, Anggota DPRD Provinsi Jatim. U, Wakil Bupati Situbondo," ucapnya.

Selain keduanya, KPK memanggil sejumlah saksi lain untuk diperiksa di lokasi yang berbeda. Berikut ini rinciannya:

Panggilan pemeriksaan di BPKP Perwakilan Provinsi Jatim

1. BJ Pegawai KONI Provinsi Jatim
2. ES Ketua KONI Provinsi Jatim periode 2012-2022
3. MN Ketua KONI Provinsi Jatim periode 2022-2026
4. AB Sekretaris KONI Provinsi Jatim periode 2022-2026
5. J Bendahara KONI Provinsi Jatim periode 2022-2026
6. HCB Staf Bendahara KONI Provinsi Jatim
7. SHP Staf Bidang Pengadaan KONI Provinsi Jatim
8. NAR Staf Bidang Perencanaan dan Anggaran KONI Provinsi Jatim.

Panggilan pemeriksaan di Kepolisian Resor Pasuruan:

1. FF Swasta
2. BI Karyawan Swasta
3. AR Wiraswasta
4. HA Pensiunan
5. AAH swasta
6. KH Perawat
7. A Wiraswasta
8. AHH Notaris
9. MH Swasta/Staf Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad (2021-2023)
10. MLH Direktur PT. Sidogiri Pandu Utama

Tetapkan 21 Tersangka

Sebelumnya, KPK menetapkan 21 tersangka pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Provinsi Jatim tahun 2019-2022. Penetapan tersangka itu merupakan pengembangan dari perkara yang telah menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak.

"Kami sampaikan bahwa pada tanggal 5 Juli 2024 KPK menerbitkan sprindik terkait dugaan adanya TPK dalam pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat atau Pokmas dari APBD Provinsi Jatim tahun anggaran 2019 sampai dengan 2022," kata Jubir KPK saat itu, Tessa Mahardhika, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (12/7/2024).

Tessa mengatakan total ada 21 tersangka yang ditetapkan KPK. Ke-21 tersangka itu terdiri atas 4 tersangka penerima dan 17 tersangka pemberi.

"Bahwa dalam sprindik tersebut KPK telah menetapkan 21 tersangka, yaitu 4 tersangka penerima, 17 lainnya sebagai tersangka pemberi," katanya.

Empat tersangka penerima merupakan penyelenggara negara. Sedangkan dari 17 tersangka pemberi, 15 di antaranya pihak swasta dan 2 lainnya penyelenggara negara.

"Mengenai nama tersangka dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan para tersangka akan disampaikan kepada teman teman media pada waktunya bilamana penyidikan dianggap telah cukup," ucapnya.

Simak juga Video 'KPK Bawa 2 Koper Usai Geledah KONI Jawa Timur':

(ial/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article