Legislator Minta RI Aktif Dorong Iran-Israel Damai, Singgung Stabilitas Global

2 weeks ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Yudha Novanza Utama berharap Pemerintah Indonesia ikut serta menyuarakan jalan damai sikapi konflik antara Iran dan Israel yang semakin memanas. Ia menilai ketegangan ini bisa meluas dan mengganggu stabilitas global.

"Serangan timbal balik antara Iran dan Israel belakangan ini kian mengguncang situasi global. Ini berdampak pada ketidakpastian internasional yang bisa merugikan. Pemerintah harus ambil langkah dengan aktif mendorong jalan damai," kata Yudha kepada wartawan, Senin (16/6/2025).

Menurut Yudha, Indonesia memiliki posisi strategis di dunia internasional untuk mendorong komunitas global. Ia berharap Perserikatan Bangsa‑Bangsa (PBB) dan negara‑negara berpengaruh, dapat lebih lantang menyerukan perdamaian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendekatan politik Indonesia yang bebas aktif, tidak memihak, harus dijadikan modal utama untuk mendekati negara adikuasa dan komunitas internasional, agar perang tak kembali terjadi dan menyebar dampaknya. Ini bukan hanya tentang dua negara yang bertikai, tapi tentang stabilitas global," katanya.

Legislator Golkar ini mengingatkan jika konflik bersenjata tidak segera dihentikan, dampaknya akan panjang ke sektor ekonomi hingga tata politik dunia. Ia menekankan pentingnya diplomasi dan jalur perundingan sebagai solusi utama.

"Jangan sampai menambah panjang daftar konflik dunia yang belum juga usai dari Ukraina, Gaza hingga Laut China Selatan. Atas nama kemanusiaan, perdamaian harus dijunjung tinggi oleh setiap negara," tambahnya.

Diketahui, konflik Israel dan Iran masih berlangsung. Kementerian Kesehatan Iran mengatakan bahwa serangan Israel selama tiga hari di negara itu telah menewaskan 224 orang dan melukai lebih dari 1.200 orang.

"Setelah 65 jam agresi oleh rezim Zionis, 1.277 orang telah terluka. 224 wanita, pria, dan anak-anak telah menjadi martir," tulis juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Hossein Kermanpour di media sosial X pada Minggu (15/6) waktu setempat, dikutip dari kantor berita AFP, Senin (16/6). Dia menambahkan bahwa 90 persen dari mereka yang tewas adalah warga sipil.

Perang antara Iran dengan Israel saat ini terus berlanjut. Pemerintah Iran menegaskan pihaknya tidak akan bernegosiasi mengenai gencatan senjata di tengah serangan yang terus dilancarkan oleh Israel. Hal itu telah disampaikan Iran kepada dua negara mediator, yakni Qatar dan Oman.

(dwr/fca)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article