Mentrans Ajak Generasi Muda Wujudkan Indonesia Emas Lewat Transmigrasi

2 weeks ago 16
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kementerian Transmigrasi mendorong lima program unggulan sebagai penggerak pemerataan pembangunan dan peningkatan daya saing nasional. Ini dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Adapun salah satu program Kementrans yakni, melibatkan generasi muda sebagai bonus demografi dan peluang emas untuk menjadi bahan bakar terbaik bagi kemajuan bangsa.

Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman pun mendorong keterlibatan aktif generasi muda dan kampus dalam program transmigrasi. Melalui program Transmigrasi Patriot, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan kampus terkemuka lainnya akan menjadi bagian dari tim ekspedisi yang memetakan potensi kawasan transmigrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan hanya tentang membantu masyarakat, tapi juga tentang membangun masa depan mereka sendiri. Transmigrasi harus dimaknai sebagai proses sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara kolektif, dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan," kata Iftitah dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).

Hal ini disampaikan Iftitah saat menjadi pembicara kunci dalam kuliah umum di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya bertema "Transmigrasi dan Pembangunan Inklusif Berkelanjutan di Era Generasi Emas Indonesia, pada Senin (16/6).

Pada kesempatan ini, Iftitah memperkenalkan delapan transformasi strategis transmigrasi, di antaranya: edukasi, komunalisasi lahan, zonasi, mekanisasi, diversifikasi, industrialisasi, digitalisasi, dan kolaborasi lintas sektor.

Ia juga menyampaikan pentingnya model transmigrasi komunal dan kolaboratif untuk menghadirkan kawasan produktif berbasis potensi lokal seperti pertanian, perikanan, energi terbarukan, hingga pariwisata.

"Ke depan, transmigrasi harus menjadi solusi penguatan ekonomi wilayah. Ukuran keberhasilannya bukan jumlah KK yang dipindahkan, tapi jumlah keluarga yang sejahtera dan hidup harmonis dengan masyarakat lokal," tegasnya.

Lebih lanjut, Iftitah menekankan pentingnya mengubah pola pikir generasi muda yang cenderung terpusat di kota besar.

"Tinggal di kota besar, no! Generasi emas Indonesia harus berani mengambil peran di wilayah baru, membangun ekonomi baru," ungkap Iftitah.

Menuju Indonesia Emas 2045

Di akhir kuliah umumnya, Iftitah mengajak generasi muda untuk tidak takut bermimpi besar. Menurutnya, bonus demografi Indonesia saat ini adalah peluang emas yang harus diisi oleh anak-anak muda dengan semangat dan aksi nyata.

"Kalau kamu ingin tahu masa depanmu 25 tahun ke depan, ya mulai rancang dari sekarang. Bukan tunggu-tunggu," katanya.

Iftitah mengajak para mahasiswa ITS untuk melihat transmigrasi bukan sebagai masa lalu, tapi sebagai masa depan.

"Transmigrasi bukan untuk semua orang. Ini panggilan untuk para pejuang, para pemberani, dan insan akademik yang ingin memberi arti bagi bangsanya," paparnya.

Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa, dosen, serta perwakilan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan tinggi dari seluruh Jawa Timur.


(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article