NasDem Setuju Ide Tambah Dana Parpol dari APBN, Singgung Moralitas Individu

1 month ago 23
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Ketua Bappilu NasDem Prananda Surya Paloh menanggapi usulan KPK agar partai politik (parpol) mendapatkan dana tambahan dari APBN. Prananda menilai hal itu dapat mencegah praktik korupsi.

"KPK mempunyai idealisme yang bagus yang benar, tapi yang perlu dipertanyakan kan apakah itu akan merubah moralitas dari individu? Bukan partainya ya. Tidak ada salahnya dengan itu, kan balik lagi ke individu ataupun partainya masing-masing," kata Prananda dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).

Hal itu disampaikan Prananda saat memimpin rapimnas Garda Pemuda NasDem Selasa (20/5). Dalam rapimnas itu, Prananda juga mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"NasDem tegas mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo. Namun kita memilih menolak jabatan, karena di awal pemilu NasDem mengusung calon yang lain," ujarnya.

"Kita memberikan kesempatan partai pendukung Pak Prabowo untuk ada, namun kami siap menjadi sparting partner dan mitra bagi pemerintah," sambungnya.

Lebih lanjut, Prananda mengingatkan untuk dapat lebih bergerak memberikan manfaat kepada masyarakat. Dia mengatakan Pemilu 2029 akan didominasi oleh pemilih pemula.

"Minimal sebulan sekali kita lakukan bakti sosial atau olahraga bersama agar anak-anak muda lebih dekat dengan kita. Ingat bahwa 2029, pemilu akan semakin berat dengan pemilih muda dominan. Garda Pemuda NasDem harus bisa hadir dan mengajak anak-anak muda," ujarnya.

"Kami ingin agar Garda Pemuda NasDem sukses membangun opini anak muda untuk memperbesar suara partai. Anak muda mesti berani dan mampu berpikir out of the box untuk memikat pemilih pemula. 2029 nanti persaingan akan jauh lebih berat," imbuh dia.

Selain itu, Prananda juga menekankan jika masyarakat harus menilai dari kemampuannya. Dia berharap masyarakat tak melihat dari nama keluarganya.

"Di tengah maraknya isu politik dinasti ini, saya ingin memberikan klarifikasi. Apakah memang politik dinasti itu salah atau betul? Ya, jawabannya ambigu, tidak ada yang tahu. Silakan kita balikkan ke masyarakat yang menilai," ujar dia.

Prananda menegaskan setiap orang memiliki kesempatan yang sama. Dia mengatakan partainya berupaya untuk tak membeda-bedakan.

"Bisa dilihat dari pola perekrutmen caleg dari 2014, 2019, sampai dengan 2024 kemarin. Kita menerima semua golongan dengan tangan terbuka," tuturnya.

Pimpinan KPK diketahui mengusulkan kepada pemerintah agar partai politik diberikan dana besar. Pendanaan ini diberikan menggunakan APBN.

"KPK sudah beberapa kali memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk memberikan dana yang besar bagi partai politik, rekomendasi pendanaan terhadap partai politik. Agar partai politik itu dibiayai dari APBN," kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto dalam webinar tematik pendidikan antikorupsi 'State Capture Corruption: Belajar dari Skandal e-KTP' secara daring melalui kanal YouTube KPK, Kamis (15/5).

Kepala Presidential Communication Officer (PCO) Hasan Nasbi mengatakan ide tersebut bisa didiskusikan. Sebab, kata dia, Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen serius dalam memberantas korupsi.

"Ya, yang jelas Presiden itu kan punya agenda yang sangat serius untuk memberantas korupsi. Dan ini juga bagian dari Asta Cita, memberantas korupsi. Jadi, ide-ide untuk memberantas korupsi itu bisa didiskusikan," kata Hasan kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (19/5).

Simak juga Video: Gerindra Sambut Baik Ide Penambahan Dana Bantuan Parpol

(amw/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article