PMI Ilegal Lumpuh, Keluarga Tak Bisa Dilacak karena KTP Dipalsukan Calo

2 days ago 9
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan para calo tak segan untuk memalsukan dokumen identitas pekerja migran Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar korbannya bisa segera kerja di luar negeri secara ilegal.

Hal ini disampaikan Karding saat menjenguk perempuan bernama Sri Wahyuni yang dipulangkan dari Malaysia kemudian dirawat di RS Polri Jakarta Timur, hari ini. Wahyuni menderita penyakit lumpuh akibat stroke saat menjadi pekerja migran ilegal di Malaysia.

Karding mengatakan Wahyuni telah lama bekerja di Malaysia. Korban diperdaya calo dengan dipalsukan identitas kartu tanda penduduk (KTP)-nya sehingga jejak alamat keluarganya sulit ditelusuri saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus Ibu Sri Wahyuni ini harus menjadi perhatian kita, karena kalau dari alamat KTP yang ada, kita cek ke Lamongan di Karanggeneng, kecamatan sana, itu tidak ditemukan nama Sri Wahyuni ini. Artinya, waktu itu dia pasti menjadi korban calo untuk dipalsukan KTP-nya, kemudian berangkat bekerja ke luar negeri," kata Karding dalam keterangannya, Minggu (6/1/2025).

Akibat pemalsuan identitas dari korban, petugas hingga saat ini masih belum menemukan alamat asli Wahyuni maupun kontak keluarganya. Kondisi Wahyuni yang terbaring sakit tak berdaya juga tidak bisa membantu dalam pencarian alamat aslinya.

"Sekarang ini kita tidak bisa menemukan keluarga beliau, dan posisinya lagi sakit stroke parah tidak bisa ngomong," ujar Karding.

Meski demikian, Karding bersyukur terhadap kondisi terkini Wahyuni. Dia berharap dengan terus dijaga pihak Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) di RS Polri Jakarta, kesehatan Wahyuni bisa segera pulih.

"Tapi Alhamdulilah tadi perkembangan dari dokter RS Polri tadi matanya sudah bisa buka, dan bisa mengidentifikasi suara maupun sentuhan," ujarnya.

Selain itu, Karding lantas tak bosan mengingatkan bagi masyarakat Indonesia yang ingin kerja di luar negeri menjalani prosedur legal yang ditetapkan pemerintah. Dengan berangkat secara prosedural, Karding memastikan akan membantu memberikan perlindungan jika memang tersandung permasalahan di negara penempatan.

"Karena mereka tidak terdata, sangat sulit bagi negara untuk memberikan perlindungan dan bantuan saat mereka menghadapi masalah," pungkasnya.

(akd/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article