Soroti Sindikat Perdagangan Bayi, Waka MPR Dorong Anggaran KemenPPPA Naik

5 hours ago 2
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), meminta negara hadir dalam kasus sindikat perdagangan bayi ke Singapura yang totalnya mencapai 24 anak. HNW mendorong lembaga perlindungan anak memaksimalkan kehadirannya.

"Negara harus hadir ya, karena negara itu diperintahkan konstitusi untuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia. Tumpah darah, apalagi baru lahir," kata HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2025).

HNW menyebut Komisi VIII DPR RI yang menjadi mitra Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KemenPPPA) sudah sering mengusulkan anggaran di lembaga ini untuk ditambah. HNW menyebut sudah seharusnya anggaran KemenPPPA dinaikkan mengingat maraknya kasus yang belakangan mengorbankan anak dan perempuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita usulkan agar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak ini ditingkatkan anggarannya. Sementara semakin banyak masalah dengan anak-anak. Anak yang dilakukan perdagangan bebas terhadap anak, termasuk kejahatan seksual terhadap anak," katanya.

Ia menyebut untuk 2024 anggaran KemenPPPA berada di kisaran Rp 300 miliar. Ia pun mendorong tambahan anggaran KemenPPPA di tahun 2026 untuk disetujui.

"Sekarang ada usulan tambahan. Kalau kita, saya selalu mengatakan, kami PKS selalu mendukung penambahan itu. Tapi kita minta untuk Kementerian agar bekerja maksimal, meyakinkan Kementerian Keuangan dan Bappenas untuk menaikkan anggaran," ujar HNW.

Diketahui, Polda Jawa Barat membongkar kasus perdagangan bayi ke Singapura yang totalnya mencapai 24 anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut hanya enam bayi yang bisa diamankan dan masih di Indonesia.

"Ada satu anak yang sakit. Yang enam itu ada salah satu yang sakit. Yang lainnya sehat dan semua sudah dalam perlindungan LKSA Jawa Barat di bawah Dinas Sosial Jawa Barat. Jadi untuk anak-anak saya pastikan itu aman di bawah naungan negara," kata Ketua KPAI Ai Maryati saat dihubungi, Jumat (18/7/2025).

Ai lalu menyebut 18 korban lainnya kemungkinan sudah dikirim para pelaku di Singapura ataupun negara lainnya. Dia mendesak para penegak hukum bisa mengembalikan para korban ke pangkuan ibunya.

"Cuma kan yang menjadi catatan itu yang sisanya kalau hari ini 6, berarti ada sekitar 18 yang sudah ke luar negeri. Jadi bukan harapan lagi menurut saya, atas nama masyarakat Indonesia serta penegakan hukum yang optimal ini harus mau tidak mau kita peroleh kembali," katanya.

Ai menilai kasus ini seharusnya dilimpahkan ke Mabes Polri. Karena katanya, kasus ini memerlukan Interpol dalam berkoordinasi dengan aparat luar negeri.

Saksikan Live DetikSore :

(dek/dek)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article