Wamen Stella Bicara Strategi Penguatan Infrastruktur Pendidikan Tinggi

1 week ago 19
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari transformasi sistem pendidikan nasional. Menurutnya, kesenjangan antara dunia pendidikan tinggi dan industri hanya bisa dijembatani melalui pendekatan kolaboratif dan reformasi sistemik.

"Gap antara kebutuhan industri dan lulusan pendidikan tinggi itu nyata. Dan situasi ini selalu terjadi karena pergerakan industri jauh lebih cepat daripada kurikulum," ujar Wamen Stella dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).

Hal ini dia ungkapkan saat menyampaikan keynote speech di International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kamis (11/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, kata dia, untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mendorong penguatan infrastruktur pendidikan tinggi melalui dua strategi utama.

Pertama, memperluas keterlibatan langsung industri dalam pengembangan kurikulum, serta peluncuran Program Industri Vokasional sebagai jembatan sinergi antara institusi pendidikan vokasi dan dunia usaha.

"Industri harus berpartisipasi dalam membentuk kurikulum. Ini bukan hanya tugas kampus, tetapi juga tanggung jawab industri untuk menyesuaikan diri dan berkolaborasi dengan dunia pendidikan," ujarnya.

Stella juga menegaskan pentingnya membangun kampus sebagai pusat inovasi berbasis riset dan teknologi, serta mendorong dunia industri untuk berkontribusi dalam menjadikan institusi pendidikan sebagai laboratorium inovasi nasional.

"Kita perlu mendidik mahasiswa untuk memiliki mindset penelitian. Inovasi bukan sekadar tambahan, tetapi inti dari pendidikan tinggi masa kini," tegasnya.

"Kalau kita ingin kampus menjadi pusat inovasi, maka harus ada dorongan nyata dari industri yang melihat nilai dari keterlibatan mereka," imbuh Stella.

Sementara itu, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur sumber daya manusia merupakan fondasi utama untuk mendorong kemajuan di berbagai sektor, termasuk pendidikan tinggi.

"Indonesia terbuka untuk investasi. Namun kami juga tegas bahwa investasi harus selaras dengan prioritas nasional, komitmen iklim, dan pembangunan yang berpusat pada manusia," ujar Menko AHY.

Ia juga menekankan pentingnya ICI sebagai forum yang dapat memperkuat dialog lintas sektor guna mempercepat pembangunan infrastruktur secara holistik, termasuk di sektor pendidikan.

"International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 dengan satu pesan yang sangat sederhana: sustainable infrastructure for the future - infrastruktur berkelanjutan untuk masa depan. Ini tentang inovasi dan kolaborasi," pungkas AHY.

Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, para Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, serta delegasi, para pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan dari lintas negara.

Konferensi infrastruktur pertama berskala internasional di Indonesia ini dihadiri 7.000 peserta lebih dari 33 negara partisipan, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan.

ICI 2025 akan menjadi panggung penting bagi kolaborasi internasional, dengan kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka, seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.

Lihat juga Video 12 Sekolah Garuda Transformasi Siap Dimulai Tahun Ini

(akd/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article