Wanda Hamidah Sukarela Pulang ke Indonesia Meski Gagal ke Global March to Gaza

21 hours ago 3
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Setelah beberapa waktu mengikuti aksi damai Global March to Gaza di Kairo, Mesir, Wanda Hamidah dan sejumlah selebritas Indonesia akhirnya kembali ke Indonesia.

Wanda, yang turut serta dalam pergerakan tersebut bersama Ratna Galih, Zaskia Adya Mecca, dan lainnya, menyatakan tujuan utama dari aksi ini adalah untuk mendesak dibukanya akses misi kemanusiaan ke Gaza yang dijadwalkan mencapai puncaknya pada 15 Juni 2025.

Diketahui Global March to Gaza mengumpulkan ribuan peserta dari lebih dari 50 negara yang menempuh perjalanan sejauh 50 kilometer dari Kairo menuju Gerbang Rafah, perbatasan Mesir-Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mari kita berpegang teguh pada nilai-nilai kemanusiaan, terutama agama kita masing-masing. Agama tidak ada yang membenarkan kematian. Kita merdeka berkat dukungan bangsa-bangsa lain, termasuk Palestina. Jadi, jangan lupakan mereka," tegas Wanda saat diwawancarai di Studio Pagi-pagi Ambyar Trans TV pada Kamis (19/6/2025).

Meski sempat terlibat dalam aksi yang cukup berisiko, Wanda menegaskan kepulangan ke Indonesia bukan karena dipulangkan oleh pihak berwenang, melainkan dilakukan secara sukarela.

Wanda Hamidah juga menyampaikan bahwa gerakan ini tidak akan berhenti di sini. Ia juga mengapresiasi banyaknya dukungan sampai dari kalangan anak-anak TK.

"Mereka akan bahagia dan senang melihat tidak sendirian dalam menghadapi penindasan oleh Israel ini," bebernya.

Wanda juga mengungkapkan harapannya agar gerakan ini dapat membuka mata dunia, terutama masyarakat Indonesia.

"Kita harus memberhentikan pembunuhan, kita harus memberhentikan kelaparan yang dilaporkan oleh rakyat Palestina yang tidak bisa menerima bantuan kemanusiaan. Ini sadis dan brutal sekali," katanya.

Mengenai rencana aksi selanjutnya, Wanda menegaskan akan terus berpartisipasi dalam setiap gerakan yang bertujuan menentang kezaliman terhadap Palestina. Ia juga sempat bercerita sedikit pengalaman mendapatkan tindakan represif dari militer Mesir yang menjaga perbatasan.

"Kalau kemarin kami coba lewat darat, ternyata pemerintah masih sangat represif, yang penting kita ikhtiar. Ikhtiar untuk mencoba, ikhtiar untuk melakukan perlawanan. Karena, kezaliman atau kolonialisme itu hanya bisa dilawan dengan perlawanan," ungkapnya.

Wanda juga berharap agar Indonesia dapat memberikan dukungan lebih besar, seperti yang dilakukan Malaysia, yang berencana mengirimkan seribu perahu untuk Palestina.


(fbr/wes)

Read Entire Article