Warga Diminta Waspada Usai Aktivitas Vulkanik Gunung Tangkuban Parahu Meningkat

2 days ago 5
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu, yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, meningkat dalam beberapa hari terakhir. Meski masih berstatus Level I (Normal), masyarakat diimbau tetap mewaspadai potensi erupsi freatik yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, periode 30 Mei hingga 1 Juni 2025, tercatat lonjakan jumlah gempa vulkanik, khususnya gempa embusan dengan jumlah 21-37 kejadian per hari serta gempa low frequency yang tercatat mencapai 100 kejadian.

Jenis gempa ini menandakan adanya pergerakan fluida di kedalaman dangkal, yang biasanya berkaitan erat dengan meningkatnya intensitas embusan gas dari kawah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hingga saat ini tingkat aktivitas vulkanik G. Tangkuban Parahu masih berada pada Level I (Normal), ditandai dengan aktivitas embusan asap dari Kawah Ratu berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, dengan ketinggian 5 - 110 m di atas dasar kawah," ujar Kepala Badan Geologi Muhamad Wafid dalam keterangannya, dilansir detikJabar, Senin (2/6/2025).

Saat ini curah hujan di sekitar wilayah Gunung Tangkuban Parahu masih tinggi. Mengingat sifat erupsi Gunung Tangkuban Parahu lebih didominasi oleh jenis erupsi freatik yang disebabkan terjadinya kontak antara air dan magma atau material panas di dalam gunung api, tanpa ada keluarnya magma ke permukaan. Erupsi freatik sendiri adalah saat air tanah, air hujan, atau danau kawah bertemu dengan material vulkanik panas, terjadi pemanasan yang sangat cepat, menghasilkan uap dengan tekanan tinggi.

"Meskipun status masih normal, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak mendekati dasar kawah, tidak berlama-lama di area kawah aktif, serta tidak menginap di sekitar lokasi. Jika teramati adanya peningkatan ketebalan asap atau tercium bau gas menyengat, warga diminta segera menjauh untuk menghindari bahaya gas beracun maupun potensi letusan mendadak," ujar Wafid.

"Perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik, yaitu erupsi yang terjadi tanpa ada peningkatan gejala vulkanik yang jelas atau signifikan. Erupsi freatik jika terjadi dapat disertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah," katanya.

Simak selengkapnya di sini.

Lihat juga Video: Marapi Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,6 Kilometer

(yld/idh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article