Belanja Jebol, Stimulus Disebar, Dunia Gonjang-ganjing... APBN Masih Kuat?

3 days ago 3
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Pemerintah memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan jebol meski ekonomi RI dihantam berbagai peristiwa global sejak awal tahun 2025. Peristiwa tersebut mulai dari pengumuman tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hingga perang Israel-Iran.

Direktur Jenderal (Dirjen) Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memastikan bahwa APBN aman. Berdasarkan laporan belanja hingga bulan Mei, pihaknya melihat bahwa APBN masih terkendali.

"APBN kita aman, kita melihat trajektori dari yang kemarin sudah kita laporkan kan sampai bulan Mei ya, itu kita lihat trajektorinya cukup terkendali," kata Febrio, ditemui usai acara diskusi tentang stimulus ekonomi, di Toety Heraty Museum Cemara 6 Gallery, Jakarta, Sabtu (28/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Febrio mengakui, pihaknya memang melihat terjadi tekanan dari sisi penerimaan negara. Begitu pula di sisi belanja negara, di mana aktivitas belanja menjelang semester II 2025 sudah mulai banyak dilakukan. Kondisi ini membuat terjadinya defisit APBN.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pendapatan negara sampai Mei 2025 mencapai Rp 995,3 triliun atau 33,1% dari target, sementara belanja negara jebol dengan realisasi sebesar Rp 1.016,3 triliun atau 28,1% dari target. Secara keseluruhan, tercatat defisit terjadi sebesar Rp 21 triliun.

Febrio menambahkan, pada 8 Juli mendatang mendatang pihaknya juga akan mempresentasikan laporan semester (Lapsem) per Semester I 2025 di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Hal ini juga sekaligus dengan laporan outlook hingga akhir tahun.

"Nanti kita akan laporkan di lapsem tetapi sampai akhir Mei kemarin trajektorinya tetap baik," imbuhnya.

Di samping itu, pemerintah juga merealisasikan kebijakan stimulus ekonomi khusus yang diterapkan periode Juni-Juli sebagai bentuk perlindungan nasional untuk merespons gejolak perekonomian global menyusul tarif resiprokal Presiden Trump. Setidaknya pemerintah menggelontorkan Rp 24,4 triliun untuk memberikan stimulus ini.

Setidaknya ada lima insentif yang diberikan pemerintah dalam paket kebijakan periode Juni-Juli ini, mulai dari diskon tiket transportasi, diskon tarif tol, diskon iuran JKK, Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan tambahan bantuan sosial (Bansos).

Di luar dari stimulus khusus itu, Febrio juga memastikan bahwa pemerintah masih akan berfokus pada program-program perlindungan sosial (perlinsos) sebagai upaya penguatan ketahanan nasional dan perlindungan masyarakat. Dalam APBN sendiri, pada tahun 2025 ini dianggarkan untuk perlinsos sekitar Rp 503 triliun.

"Perlinsos yang sudah ada itu tetap berlanjut untuk stimulus. Lalu yang BSU itu one time yang tadi Juni-Juli, untuk penebalan bansos itu juga one time untuk Juni-Juli. Akan tetapi kita punya program perlinsos Rp 503 triliun yang tadi sudah kita anggarkan di APBN, plus kita juga akan mempercepat program unggulan Pak Prabowo," ujar dia.

(shc/fdl)

Read Entire Article