Kadishub DKI: Jukir Liar Bikin Pendapatan Parkir Jakarta Bocor

1 month ago 28
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo mengakui ada kebocoran pendapatan dari pengelolaan parkir di Jakarta. Syafrin mengungkap kebocoran pendapatan yang terjadi itu disebabkan adanya orang yang tidak bertanggung jawab, seperti preman dan juru parkir liar (jukir).

Menurut Syafrin, sekitar 50 persen ruas jalan yang sebelumnya diperbolehkan untuk parkir berdasarkan peraturan gubernur (pergub) kini telah dibatasi karena alasan lalu lintas.

"Memang kita melihat kebocoran yang ada di perparkiran lebih pada adanya hampir 50 persen lebih ruas jalan yang sebelumnya diterapkan oleh peraturan gubernur boleh parkir," kata Syafrin di Balai Kota, Kamis (22/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian, kemudian ada oknum-oknum, entah itu preman berbaju jukir liar dan mencoba mengatur serta memungut (biaya parkir secara ilegal)," lanjutnya.

Di sisi lain, dia mengatakan saat ini pengelolaan perparkiran di 200 ruas jalan yang dikelola oleh Unit Pelaksana (UP) Perparkiran sedang didorong untuk lebih mengedepankan digitalisasi.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, fasilitas terminal parkir elektronik (TPE) yang sebelumnya rusak sebanyak 216 unit akan diperbaiki.

"Kami juga mengganti TPE dengan komponen lokal yang lebih efisien dan terjangkau, sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri," ungkapnya.

Sementara itu, Syafrin juga menanggapi soal kerugian triliunan yang disebutkan oleh anggota DPRD Jakarta beberapa waktu lalu. Ia mengatakan angka tersebut merupakan penghitungan potensi pendapatan yang bisa didapatkan jika perparkiran dikelola secara lebih terstruktur oleh UP Perparkiran.

"Angka triliunan tersebut mengacu pada potensi pendapatan yang dihitung berdasarkan pengelolaan parkir oleh kantor kelurahan, namun hingga kini belum ada pengelolaan yang efektif di tingkat kelurahan," imbuhnya.

Sebelumnya, anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menyoroti soal kinerja Dinas Perhubungan (Dishub) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir DKI Jakarta dalam menangani masalah parkir liar di Jakarta. Ia menilai adanya parkir liar ini merugikan potensi pendapatan asli daerah (PAD).

Pihaknya pun akan berfokus mengevaluasi kinerja Dishub ke depan. Jika tak ada peningkatan kinerja, pihaknya meminta agar pejabat Dishub dapat dicopot atau diganti.

"Makanya Dishub ini juga harus dievaluasi ya. Kalau malas-malas, ya memang kerjanya malas-malas atau memang tidak ada passion-nya, mungkin bisa diganti, bisa dicopot, atau digeser. Jangan di situ lagi, cari orang yang benar-benar bisa kerja," kata Kenneth di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/5).

Kenneth pun mengungkapkan ketidaksiapan UPT Parkir dalam menjalankan sistem digitalisasi parkir yang telah diinstruksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Menurutnya, selama beberapa kali rapat, UPT Parkir tidak mampu menunjukkan arah kerja yang jelas dan target pendapatan yang disampaikan pun dinilai jauh dari potensi riil.

"Mereka saja nggak tahu mereka mau ngapain. Angka yang mereka kasih ke kita itu ngaco semua. Targetnya cuma Rp 30 miliar setahun, padahal potensi aslinya bisa tembus triliunan," ungkapnya.

Simak juga Video 'Marak Parkir Liar di Pasar Tanah Abang, Rano Karno Akan Tertibkan':

[Gambas:Video 20detik]

Saksikan Live DetikSore:

(bel/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article