Otorita IKN Usul Tambahan Anggaran Sebesar Rp 16 T untuk Pembangunan Tahap 2

7 hours ago 4
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengusulkan tambahan anggaran untuk pembangunan IKN pada 2026 sebesar Rp 16 triliun. Basuki mengatakan pagu indikatif Otorita IKN pada 2026 sebesar Rp 5,05 triliun.

"Pagu anggaran tersebut, dialokasikan untuk belanja pegawai senilai Rp 423 miliar, yang digunakan atau lain untuk membayar gaji dan tunjangan melekat bagi ASN otorita IKN, termasuk gaji dan tunjangan untuk 574 CPNS yang baru. Sekarang sudah ada di IKN semuanya, sehingga total pegawai otorita saat ini adalah 1.170 orang dan keseluruhannya ada di IKN," kata Basuki dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

"Selain belanja pegawai, pagu tersebut digunakan pula untuk belanja operasional, menunjang tugas dan fungsi unit organisasi senilai Rp 138 miliar dan belanja non operasional senilai Rp 4,48 triliun, yang sebagian besar diperuntukkan untuk pembangunan konstruksi fisik lanjutan yang dilaksanakan oleh otorita IKN pada tahun 2025 ini," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Basuki mengatakan pada 2025, pihaknya bersama Kementerian PU akan menyelesaikan pembangunan jalan tol, Istana Wapres hingga Masjid Negara. Sedangkan, kata dia, Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman akan menyelesaikan hunian-hunian yang saat ini sudah fine-tuning sepanjang 47 tower.

"Sedangkan otorita melaksanakan yang benar-benar baru dan memulai dengan lelang. Jadi yang baru lelang dilaksanakan sepenuhnya oleh otorita IKN, dan kami sudah melaksanakannya dan sekarang sudah dilaksanakan di lapangan berupa jalan di kawasan KIPP 1A, 1B, dan 1C," ujarnya.

Selain itu, pembangunan hunian yudikatif dan legislatif pun akan dimulai kembali. Basuki mengatakan pihaknya juga akan melanjutkan pembangunan akses jalan untuk mendukung investasi.

"Pada tahun 2025 ini, otorita IKN akan memulai lagi mempersiapkan pembangunan perkantoran dan hunian legislatif dan yudikatif serta ekosistemnya, dan juga melanjutkan akses-akses jalan di BP1 menuju BP2 dan BP3 untuk mendukung iklim investasi IKN. Jadi ini terutama untuk melayani para investor yang akan membangun di sana," paparnya.

Basuki menyebut untuk membangun IKN tahap dua sampai 2028, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 48,8 triliun. Oleh karena itu, dia mengusulkan tambahan anggaran untuk 2026 sebesar Rp 16,13 triliun.

"Kebutuhan anggaran otorita IKN sampai dengan tahun 2028 yang sudah disetujui Bapak Presiden, sudah lama di sejak Januari, itu adalah Rp48,8 triliun untuk membangun IKN tahap kedua yang tadi kami sampaikan sudah dimulai pada 2025 ini, yaitu membangun perkantoran dan hunian legislatif dan yudikatif termasuk ekosistemnya," tuturnya.

Mulanya, kata dia, pada 2025 dibutuhkan anggaran sebesar Rp 14,4 triliun. Kemudian anggaran 2025 yang telah tersedia sebesar Rp 6,3 triliun pada 9 November 2024, sehingga dibutuhkan tambahan lagi Rp 8,1 triliun.

"Otorita IKN telah menyampaikan penyesuaian usulan tambahan anggaran tahun 2025 tadi dari Rp 8,1 triliun menjadi Rp 4 triliun," ujarnya.

"Dengan adanya penyesuaian tersebut, maka Otorita IKN mengajukan tambahan anggaran tahun 2026 dari Rp 5,05 triliun, mengusulkan tambahan Rp 16,13 triliun yang telah pula kami sampaikan kepada Ibu Menteri Keuangan," imbuh dia.

Simak juga Video: Melihat Perkembangan Terbaru IKN 2025!

(amw/eva)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article