Gus Ipul Ungkap Penyesuaian Data Bansos: 1,9 Juta Penerima Dikoreksi

6 hours ago 1
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkap ada 1,9 juta data penerima bantuan sosial (bansos) yang terkoreksi. Gus Ipul mengatakan penyesuaian data dilakukan setelah adanya verifikasi.

"Jadi sebagian itu sebagian besar ya masih menerima bansos. Tapi sebagian lagi, sekitar 1,9 juta, itu terkoreksi. Jadi ada yang triwulan pertama terima menjadi tidak menerima, tapi ada juga yang sebelumnya tidak pernah terima akan terima di triwulan kedua. Ini menyesuaikan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional," kata Gus Ipul di di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2025).

Gus Ipul mengatakan data itu terkoreksi setelah dilakukan verifikasi ulang menggunakan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Dia mengatakan verifikasi itu membuat adanya penyesuaian dan pembaruan data penerima bansos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti diketahui, bansos ini disalurkan setiap tiga bulan sekali. Maka itu ada penyaluran triwulan 1, triwulan 2, triwulan 3, triwulan 4. Nah, sekarang ini kita penyaluran triwulan 2. Nah, dalam rangka penyaluran triwulan 2 ini, kita mengacu kepada DTSEN, Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional sesuai dengan Inpres Nomor 4 Tahun 2025. Nah, untuk itu, kemudian kita lakukan penyesuaian-penyesuaian," ujarnya.

Gus Ipul mengatakan Kemensos juga menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memastikan penerima bansos sudah tepat sasaran. Dia meminta PPATK mengecek apakah rekening data penerima bansos itu sudah layak menerima bansos.

"Lalu berikutnya dalam rangka membuat Bansos kita semakin tepat sasaran disamping memperbaiki data, yang kedua kita berkoordinasi dengan pihak-pihak yang bisa memastikan bahwa mereka yang menerima Bansos ini adalah mereka yang benar-benar membutuhkan. Salah satunya adalah PPATK," kata Gus Ipul.

"Maka kemarin saya datang ke PPATK, kita sampaikan semua problem yang kita miliki dan data-datanya untuk dilakukan analisis. Apakah rekening-rekening penerima Bansos ini ini memang layak untuk menerima Bansos. Karena menurut informasi awal PPATK, ada anomali-anomali yang saya belum tahu detail tapi nanti akan disampaikan pada waktunya," tambahnya.

Lihat juga Video 'Penyebab 3 Juta Keluarga Belum Terima Bansos':

(mib/lir)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article