KBRI Teheran Siaga 1, Legislator: Rencana Mitigasi Matang dan Antisipatif

1 week ago 9
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia, menyikapi peningkatan status KBRI Teheran menjadi Siaga 1 di tengah eskalasi Iran dan Israel. Farah menyebut negara siap siaga melindungi warga negara Indonesia (WNI) di Iran.

"Saya mengapresiasi keputusan Menteri Luar Negeri, Bapak Sugiono, yang meningkatkan status KBRI Teheran dari Siaga 2 menjadi Siaga 1. Ini adalah sinyal kuat bahwa keselamatan WNI adalah prioritas utama di tengah situasi yang kian tidak menentu," kata Farah kepada wartawan, Jumat (20/6/2025).

Farah juga menyoroti pentingnya langkah diplomasi yang dilakukan Kemenlu. Ia menyebut antisipasi harus dilakukan menghindari kejadian yang tidak diinginkan kepada WNI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komunikasi lintas negara ini menunjukkan adanya rencana mitigasi yang matang, yang tidak hanya reaktif, tetapi juga antisipatif terhadap skenario terburuk," katanya.

Farah mengecam keras serangan Israel yang menyasar kawasan sipil dan infrastruktur vital di Iran. Dia menyebut serangan terhadap sipil melanggar hukum humaniter internasional.

"Tindakan brutal yang menargetkan penduduk sipil jelas melanggar hukum humaniter internasional dan tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun," ujar Farah.

Legislator PAN ini menegaskan tekanan politik internasional, termasuk seruan dari negara-negara seperti Indonesia, dapat menjadi kunci untuk menghentikan perang. Ia berharap diplomasi yang dilakukan RI bukan sekedar seruan tetapi strategis untuk mengakhiri perang.

"Dalam kerangka kebijakan luar negeri kita, Indonesia tidak memihak blok mana pun, tapi aktif membangun perdamaian global. Diplomasi Indonesia harus terus menjadi jangkar moral dalam meredam konflik dan mendorong resolusi damai," sambungnya.

"Diplomasi bukan sekadar seruan, tetapi juga alat strategis untuk mengakhiri perang. Apa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah bentuk nyata tekanan politik untuk membuka ruang damai," ujar Farah.

Karenanya, Farah menyebut Komisi I DPR RI akan terus berkoordinasi dengan Kemenlu agar seluruh langkah perlindungan dapat berjalan secara efektif dan tepat waktu.

KBRI di Iran Siaga I

Menlu Sugiono mengatakan terdapat sekitar 380 orang WNI yang berada di Iran, khususnya di wilayah Teheran. Kemlu juga telah menginstruksikan KBRI Teheran melakukan asesmen menyeluruh terhadap kemungkinan pelaksanaan evakuasi WNI, sebagai bagian dari langkah kontingensi menghadapi situasi tidak menguntungkan.

Selain itu, kata Sugiono, Kemlu telah menjalin komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran guna memohon memudahkan akses lintas batas apabila proses evakuasi WNI harus dilakukan dalam waktu dekat.

"Dari perkembangan dua hari ini, di mana intensitas serangan Israel semakin meningkat, kemudian yang disasar juga bukan saja target-target militer, tetapi juga target-target sipil, maka saya memutuskan untuk meningkatkan level kesiagaan di Kedutaan Teheran dari level siaga 2 menjadi siaga 1 di Teheran," kata Sugiono di St. Petersburg, Rusia, dilansir Antara, Kamis (19/6).

Simak juga Video 'Evakuasi WNI dari Iran Akan Ditempuh Lewat Darat':

(dwr/gbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article