Kepala Basarnas Curhat ke DPR, Operasi SAR Sering Dinilai Lambat

6 hours ago 3
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syafi'i curhat ke DPR lantaran operasi SAR-nya kerap dianggap lambat dan tidak tepat. Syafi'i mengatakan sistem deteksi dini yang dimiliki Basarnas saat ini pun telah rusak.

Hal itu disampaikan Syafi'i dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025). Syafi'i mengatakan deteksi dini yang terganggu menjadi kendala dalam pelayanan masyarakat.

"Saat ini pelaksanaan operasi SAR sering dianggap tidak cepat, tepat, dan tidak terkoordinasi. Fungsi deteksi dini saat ini sudah mulai terganggu, dan masyarakat sangat membutuhkan layanan publik, khususnya jaminan keselamatan," ujar Syafi'i.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syafi'i mengatakan Basarnas bukan hanya lembaga administrasi. Namun, kata dia, Basarnas lebih mengarah pada lembaga operasional. Karena itu, menurutnya, jika terdapat keterlambatan dari Basarnas, akan mengancam nyawa korban.

"Setiap waktu keterlambatan, setiap sarana dan prasarana yang tidak siap, dan setiap kemampuan yang tidak terjaga, bisa berarti jiwa terancam melayang, yang seharusnya bisa diselamatkan," imbuhnya.

Selain itu, Syafi'i mengatakan peringkat Basarnas mengalami penurunan sejak 2023. Dia mengatakan, pada 2025, peringkat Basarnas turun ke posisi 8.

"Peringkat SAR Indonesia sesuai Asia Pacific SAR Plan Implementation mengalami penurunan berturut-turut. Indonesia sempat pada posisi 5 besar, yaitu tahun 2023, setelah Singapura, Amerika, Australia, dan Vietnam," jelasnya.

"Selanjutnya, tahun 2024 tergeser ke posisi 6, setelah Singapura, Amerika, Australia, Vietnam, Hong Kong, China. Dan tahun 2025 ini juga mengalami penurunan ke posisi 8," sambung dia.

Sebagai informasi, kinerja Basarnas menjadi sorotan setelah insiden jatuhnya turis Brasil di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penanganan terhadap Juliana yang dianggap lambat membuat netizen Brasil bersuara.

(amw/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article