Legislator Soroti 87% Pelajar di Indonesia Kerjakan Tugas Pakai AI

6 hours ago 4
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Komisi I DPR RI menggelar rapat bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Salah satu hal yang disoroti adalah terkait maraknya pelajar di Indonesia yang menggunakan artificial intelligence (AI) untuk menyelesaikan tugasnya.

Hal itu dikatakan oleh anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Syamsu Rizal, saat rapat bersama Komdigi di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (7/7/2025). Syamsu Rizal menyebut telah membaca di internet terkait 87 persen pelajar di Indonesia yang menggunakan AI untuk menyelesaikan tugas.

"Saya juga membaca terkait peranan AI, ternyata pelajar kita 87 persen sudah menggunakan AI untuk menyelesaikan tugasnya-tugasnya," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syamu Rizal khawatir 5-10 tahun ke depan anak-anak Indonesia sulit menjadi kreatif. Sebab, anak di Indonesia akan ketergantungan pada AI.

"Jangan-jangan anak-anak kita 5-10 ke depan itu tidak ada lagi yang bisa kreatif, karena sebab menggantungkan, harapannya kepada AI," tururnya.

Lebih lanjut, Syamsu Rizal juga menyoroti kurangnya bantuan dari pemerintah atas produk AI buatan Indonesia. Ada sejumlah produk AI buatan Indonesia, tapi tidak dibantu.

"Dan saya googling lagi ternyata dari 13-an produk AI yang ada di Indonesia itu, yang made in Indonesia itu belum ada yang mendapat supporting langsung dari pemerintah Indonesia, juga melalui Komdigi," sebutnya.

Menjawab hal tersebut, Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan untuk AI di Indonesia sedang diajukan panduan untuk pengembangannya. Jadi nantinya pengembangan atau penggunaan AI ke depannya ada panduannya.

"Untuk AI saat ini pada prinsipnya kita tengah melakukan atau meminta izin prakarsa kepada Sesneg untuk mengeluarkan AI roadmap. Karena untuk menjadi panduan bagaimana pengembangan AI ke depan," kata Meutya dalam rapat yang sama.

Terkait belum adanya dukungan untuk pengembangan AI dalam negeri, Meutya menjelaskan pemerintah memiliki prioritas. AI yang lebih diprioritaskan untuk dikembangkan adalah terkait program prioritas presiden.

"Dan ada beberapa yang sedang kita lakukan pendampingan, di Sragen, dan Klaten, dan Sukabumi itu terkait dengan perikanan, smart farming dan fishery tidak terutup kemungkinan kita akan menambah lebih banyak lagi," tuturnya.

(ial/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article