Khatib Salat Id di Istiqlal: MBG Bukan Hanya Program, tapi Nilai Islam

3 weeks ago 13
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Masjid Istiqlal Jakarta menggelar salat Idul Adha 1446 H yang turut dihadiri Presiden Prabowo Subianto. Khatib salat id, Wan Jamaluddin, menilai makan bergizi gratis (MBG) bukan sekadar program pemerintah, tetapi juga merupakan bagian dari nilai-nilai Islam.

"Oleh karena itu, gagasan tentang makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia bukan hanya program pemerintah, tapi sejatinya merupakan bagian dari nilai-nilai Islam yang harus kita amalkan," ujar Wan Djamaluddin dalam khotbahnya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/6/2025).

Wan Jamaluddin menuturkan Idul Adha menggambarkan kebersamaan seluruh lapisan masyarakat. Ia menyebutkan yang mampu berbahagia dengan berbagi, sedangkan yang tak mampu ikut bahagia mendapat kurban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu, Allah mensyariatkan kurban di hari raya Idul Adha agar seluruh lapisan masyarakat muslim dapat bergembira di hari raya tersebut," tuturnya.

Wan Jamaluddin mengatakan pemimpin harus berkorban demi kemajuan bangsanya. Selain itu, semangat kurban perlu diterjemahkan ke dalam tindakan konkret seperti program sosial berkelanjutan.

"Para pemimpin dituntut untuk rela berkorban demi kepentingan rakyat, berkorban waktu, tenaga, bahkan kenyamanan pribadi demi membangun negeri ini menjadi negeri yang adil dan makmur," kata dia.

"Bayangkan jika semangat kurban ini menjadi budaya, orang-orang kaya dan mampu, berbagi bukan hanya setahun sekali, tetapi terus-menerus dalam berbagai bentuk program sosial seperti makan bergizi gratis di sekolah, bantuan pangan, dan dukungan gizi ibu hamil serta anak-anak," tambahnya.

(ial/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article