Legislator Kritik Pembagian MBG Bahan Mentah: Pengalihan Tanggung Jawab

1 week ago 10
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, mengkritik pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru-baru ini ramai lantaran dibagikan dalam paket bahan mentah seperti program bagi-bagi sembako. Ia pun mengingatkan agar program pemerintah jangan sampai membebani masyarakat.

"Jangan niatnya membagi makanan bergizi malah jadi membebani karena masyarakat harus mengolahnya terlebih dahulu. Nilai paketnya saja sudah berbeda kan," kata Nurhadi kepada wartawan, Kamis (19/6/2025).

Nurhadi menilai pembagian paket MBG berupa bahan mentah harus menjadi evaluasi Badan Gizi Nasional (BGN). Ia menyebutkan BGN harus bertanggung jawab atas program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memahami niat baik program MBG yang bertujuan meningkatkan gizi masyarakat. Namun, ketika pelaksanaannya menimbulkan kebingungan publik, terutama karena bantuan disalurkan dalam bentuk bahan mentah tanpa petunjuk teknis yang jelas, maka kita perlu mengevaluasinya secara menyeluruh," ujarnya.

Nurhadi menggarisbawahi pemberian paket bahan pangan mentah sama saja seperti program bagi-bagi sembako yang konteksnya berbeda dengan MBG. Ia menyinggung soal pengalihan tanggung jawab dari BGN.

"Kalau seperti ini kita patut bertanya, apakah program MBG ini benar-benar berpihak pada masyarakat atau sekadar menggugurkan kewajiban? Karena jadi sama saja seperti program bagi-bagi sembako yang juga sudah dijalankan Pemerintah," kata Nurhadi.

"Ketika bantuan gizi dibagikan dalam bentuk bahan mentah tanpa panduan, tanpa alat masak, bahkan tanpa mempertimbangkan daya serap masyarakat, maka ini bukan program intervensi gizi lagi tapi merupakan pengalihan tanggung jawab," sambungnya.

Sebelumnya, viral di media sosial X, foto MBG berbahan mentah yang didistribusikan siswa. Bahan mentah itu terdiri dari beras, ikan asin, telur puyuh, dan kacang tanah. Ada juga buah jeruk dan pisang.

Kepala SPPG Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, A Basiro, mengakui adanya pembagian MBG berbahan mentah. Pihaknya membagikan kepada ribuan siswa di 18 sekolah mulai tingkat PAUD/TK hingga SMA sederajat.

"Beras diberikan dalam bentuk mentah agar dapat dibawa pulang dan disimpan lebih lama," ujarnya.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana buka suara. Ia menegaskan BGN tidak mengeluarkan kebijakan MBG dalam bentuk mentah.

"BGN tidak punya kebijakan memberikan bahan mentah," kata Dadan kepada wartawan.

Tonton juga "Makan Gratis di Pekalongan Disetop gegara Dana Belum Cair" di sini:

(dwr/lir)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article