Sejak Akhir 2023, McKinsey Sudah PHK 5.000 Karyawan

2 days ago 12
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Raksasa konsultan asal Amerika Serikat (AS) McKinsey telah melakukan aksi pemangkasan hingga 10% tenaga kerjanya dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir atau sejak akhir tahun 2023. Kondisi ini terjadi di tengah perlambatan industri konsultan hingga masalah hukum.

Dikutip dari Financial Express, Sabtu (31/5/2025), McKinsey & Company telah memberhentikan lebih dari 10% tenaga kerja globalnya selama 18 bulan terakhir. Kondisi ini menandai salah satu upaya perampingan terbesar dalam sejarah perusahaan yang hampir seabad, lapor Financial Times.

McKinsey telah berkembang pesat selama pandemi COVID-19. Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, perusahaan telah mengurangi jumlah karyawannya dari lebih dari 45.000 pada akhir tahun 2023, menjadi sekitar 40.000 saat ini. Artinya, sudah ada sekitar 5.000 karyawan yang terdampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah PHK ini terjadi saat industri konsultasi bergulat dengan pertumbuhan pendapatan yang melambat menyusul ledakan di era pandemi.

Selama lima tahun menjelang 2023, tenaga kerja McKinsey telah tumbuh hampir dua pertiga saat perusahaan tersebut memperluas layanan ke implementasi proyek dan layanan digital. Namun, pertumbuhan itu terbukti tidak berkelanjutan karena permintaan menurun.

Pada tahun 2023, McKinsey memulai rencana restrukturisasi besar-besaran, dengan menghilangkan 1.400 peran back-office. Masih di tahun yang sama, perusahaan juga memberhentikan 400 spesialis dalam rekayasa data dan perangkat lunak.

Selain itu, salah satu sumber orang dalam juga melaporkan bahwa McKinsey menerapkan proses peninjauan kinerja yang lebih ketat. Kondisi ini menyebabkan lebih banyak konsultan yang kinerjanya buruk keluar.

Yang memperburuk tantangannya, McKinsey juga menghadapi penyelesaian hukum senilai US$ 1,6 miliar terkait dengan pekerjaan masa lalunya dengan produsen opioid AS. Kewajiban hukum ini, dikombinasikan dengan pelambatan pertumbuhan dan pengurangan pengurangan di sektor konsultasi, telah mendorong perombakan besar dalam operasi.

Lanskap konsultasi telah berubah secara dramatis sejak puncak pandemi, ketika permintaan yang tinggi memicu rekor perekrutan dan pengunduran diri sukarela melonjak. Kondisi ini disebut-sebut sebagai masa 'Pengunduran Diri Besar-besaran'.

Namun, saat ini, pergantian karyawan telah melambat ke titik terendah dalam sejarah, mengejutkan banyak perusahaan dan mengintensifkan kebutuhan dalam melakukan PHK formal untuk mengelola kepegawaian.

Perampingan dalam keorganisasian McKinsey kontras dengan kinerja pesaingnya, Boston Consulting Group (BCG), yang baru-baru ini melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 10% menjadi US$ 13,5 miliar untuk tahun 2024 dan peningkatan staf menjadi 33.000.

Di samping itu, meskipun terjadi pengurangan staf, McKinsey mempertahankan pandangan optimis. Perusahaan juga optimistis akan menambah pekerja baru di tahun mendatang.

"Perusahaan kami terus tumbuh dan kami melakukan pekerjaan yang lebih berdampak, dalam lebih banyak hal, daripada sebelumnya. (Kami akan) menyambut ribuan konsultan baru (di tahun mendatang)," kata perusahaan.

(shc/fdl)

Read Entire Article