Waspada! Marak Modus Penipuan Lowongan Admin e-Commerce

2 days ago 12
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Platform pencari kerja, Glints TapLoker mencatat ada kenaikan pengguna dan aktivitas lamaran sekitar 50% sejak berakhirnya libur Lebaran. Namun demikian, hal ini juga sejalan dengan kenaikan dugaan lowongan kerja palsu, hingga 4 kali lipat yang dilaporkan pengguna.

Para penipu semakin lihai dalam melancarkan aksinya. Mereka menggunakan platform pencarian kerja ternama untuk membangun kepercayaan kepada calon korban lewat ragam bentuk lowongan kerja palsu.

Dalam salah satu kasus yang ditemukan, seorang pencari kerja melamar ke pekerjaan dengan titel Admin E-Commerce yang diiklankan oleh sebuah perusahaan di Jakarta. Setelah lolos penyaringan atau screening awal, ia diminta untuk mengikuti wawancara lewat Telegram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perusahaan kemudian menjelaskan bahwa lowongan dibuka untuk pekerjaan remote atau bisa dikerjakan secara jarak jauh. Pekerjaannya adalah mengatur pengiriman sejumlah produk kepada pelanggan di sebuah platform e-commerce populer," tulis Glints TapLoker, dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/5/2025).

Sang pencari kerja menyetujui pekerjaan dan diberi target untuk menyelesaikan 15 pengiriman. Dalam modus ini, si pencari kerja diberikan akses kepada akun perusahaan dengan saldo yang telah terisi. Ia diminta untuk membeli dan mengirim barang melalui akun tersebut.

Ia berhasil menyelesaikan 3 pengiriman dan mendapatkan imbalan Rp 49.000 yang dikirim ke dompet elektronik e-commerce miliknya. Dana sebesar Rp 49.000 ini disebut sebagai 'profit' atau kompensasi untuknya. Perusahaan kemudian memberinya tugas baru yang memerlukan dana lebih besar dari isi saldo dompet elektronik e-commerce pelamar.

Ketika pelamar itu menolak, sang penipu mengancam akan mengirimkan pesanan barang dalam jumlah besar ke alamat rumahnya menggunakan metode cash on delivery (COD). Ia juga akan dipaksa untuk membayar pesanan tersebut. Di titik ini, sang pelamar kerja menaruh curiga dan melaporkan kejadian ini kepada Glints TapLoker.

Menanggapi kejadian ini, Head of Platform Operations Glints TapLoker Cynthia Dewi mengatakan, perusahaan yang terlibat telah lolos verifikasi identitas tahap awal, setelah mengirimkan dokumen legal yang sah atau valid. Deskripsi dan pekerjaan yang diposting pun tidak menunjukkan indikasi risiko.

Setelah menerima laporan pengguna tersebut, pihaknya telah menugaskan tim job fraud untuk melakukan investigasi. Setelah detailnya diverifikasi, perusahaan mencurigakan tersebut segera diblokir dan dihapus dari platform mereka.

Glints menemukan, terjadi kenaikan kasus penipuan dengan modus meminta korban untuk melanjutkan pembicaraan lewat aplikasi pesan anonim seperti Telegram. Sang penipu sering kali meminta korbannya untuk mentransfer uang mereka ke rekening online sebagai bagian dari proses wawancara atau rekrutmen palsu.

"Mereka semakin agresif dengan taktik mereka. Pertama, mereka memancing korban dengan imbalan uang kecil, lalu mengancam korban dengan kerugian uang ketika mereka tidak mengikuti permintaan berikutnya dari penipu," ujar Cynthia.

Secara khusus, tim Glints TapLoker mengamati bahwa pekerjaan work from home (WFH) atau remote dengan tugas sederhana seperti admin atau data entry kerap kali rentan menjadi sarana penipuan berbalut lowongan kerja. Pekerjaan ini sendiri memang tergolong populer bagi pencari kerja di Indonesia.

"Jika pencari kerja menemukan hal serupa dari rekruter kami, mereka harus langsung waspada akan kemungkinan penipuan, lalu segera hentikan komunikasi dengan terduga penipu, dan melaporkannya ke Glints TapLoker," ucapnya.

Tindak penipuan paling sering terjadi di tahap lanjut rekrutmen, ketika korban dan penipu berkomunikasi di luar platform. Di sini, pihaknya tidak bisa memantau atau memblok sang penipu.

Oleh karena itu, platform Glints TapLoker mendorong pencari kerja untuk segera melaporkan lowongan dan perusahaan jika menemukan tingkah laku mencurigakan. Para pencari kerja juga sebaiknya mengabaikan ancaman yang diberikan oleh para penipu karena mereka tidak dapat dipercaya.

"Pengguna bisa melaporkan lowongan kerja mencurigakan secara langsung lewat aplikasi, atau mengirim laporan via WhatsApp +62 895-1017-1504 atau email [email protected], Senin sampai Jumat pada pukul 08.00 sampai 17.00 WIB", kata Cynthia.

(shc/fdl)

Read Entire Article