Sejarah Kampung Kembar di Jaktim: Sempat Dihuni 19 Pasang, Kini Sisa 3

8 hours ago 16
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Sebuah wilayah di Jakarta Timur (Jaktim), tepatnya Jalan Nusa Indah VI Gang 3, RW 03, Kelurahan Malaka Jaya, pernah menjadi sorotan karena banyaknya warga kembar yang bermukim. Pada 2016, sempat ada 19 saudara kembar yang tinggal di sana.

Lantaran banyaknya warga kembar yang bermukim, membuat wilayah tersebut pun dijuluki dengan istilah 'Kampung Kembar'. Akan tetapi, ternyata jumlah warga kembar yang ditinggal di wilayah tersebut menurun dan hanya menyisakan tiga saudara kembar.

Hal ini diketahui setelah detikcom menelusuri wilayah tersebut dan berbincang dengan salah satu tokoh masyarakat setempat bernama Supriharjo (79). Pak Pri, sapaan akrabnya, sudah tinggal di lingkungan tersebut sejak puluhan tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wilayah RW 03 Kelurahan Malaka Jaya, Jaktim pernah ada 'Kampung Kembar' karena banyaknya warga kembar yang bermukim. (Kurniawan/detikcom)'Kampung Kembar' tepatnya berada di Jalan Nusa Indah VI Gang 3, RW 03, Kelurahan Malaka Jaya. (Kurniawan/detikcom)

Pak Pri bercerita, banyak faktor yang mempengaruhi menurunnya jumlah warga kembar di wilayahnya. Salah satunya kepindahan tempat tinggal dari para warga.

"Sudah sedikit, mungkin sisa tiga pasang ya, itu juga sudah dewasa-dewasa, sudah usia bekerja, sudah jarang juga di sini," kata Pri saat ditemui detikcom, Sabtu (7/6/2025).

Pri menjelaskan, wilayahnya mulai dikenal atau disematkan istilah 'Kampung Kembar' setelah ramai pemberitaan di media mengenai banyaknya warga kembar yang lahir dan bermukim di sana. Hebohnya pemberitaan tersebut yang kemudian membuat kampungnya ramai diperbincangkan.

"Ya jadi (karena) sering diliput gini. Cuma memang semakin ke sini semakin berkurang jumlahnya, jadi nggak terlalu banyak juga yang ke sini," jelasnya.

Rabig-Firli kembar beda kelamin di kampung kembarRabig-Firli kembar beda kelamin di kampung kembar. detikcom menemui keduanya pada 2016 lalu (Foto: dok detikcom)

Julukan 'Kampung Kembar' ini sempat heboh beberapa tahun lalu, tepatnya sekitar 2016. Saat itu, detikcom juga sudah menelusuri faktor yang membuat wilayah RW 3 Kelurahan Malaka Jaya, Jakarta Timur ini mendapat julukan sebagai 'Kampung Kembar'.

Ternyata, pada saat itu, wilayah tersebut memiliki warga kembar mencapai 19 pasang. Hal ini diketahui setelah detikcom mencoba mengkonfirmasi jumlah warga kembar kepada Ketua RW 03 saat itu bernama Andang Subaryono.

Andang, saat itu menjelaskan, ada dua RT yang paling banyak memiliki warga kembar yakni RT 04 dan RT 11. Masing-masing RT tersebut memiliki empat pasang warga kembar.

Andang mengatakan dari 13 RT yang ada, hanya dua RT yang tidak memiliki warga kembar, yaitu RT 02 dan RT 06. Pada saat ditemui itu juga, dia menyebutkan sudah ada 2 pasang warga kembarnya yang meninggal dan dua pasang lainnya berpindah rumah.

Saat itu, dia juga menyampaikan tidak ada masalah dengan istilah 'Kampung Kembar' yang disematkan kepada wilayahnya. Dia pun mengaku senang dengan penamaan tersebut.

(jbr/jbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article