Waka MPR Nilai Keputusan Prabowo Absen di G7 Jadi Langkah Diplomasi Tepat

1 week ago 7
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Ketua MPR dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto yang tidak memenuhi undangan forum negara-negara G7 di tengah ketegangan Israel-Iran.

Menurut Eddy, keputusan Prabowo yang memilih untuk memenuhi undangan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 dinilai sebagai langkah diplomasi yang tepat dan strategis untuk merespons konstelasi di timur tengah.

"Ini langkah diplomasi yang strategis, tepat dan juga menunjukkan konsistensi Indonesia pada politik luar negeri yang menolak segala bentuk penjajahan dan atau serangan atas kedaulatan negara lain," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi terbukti kemudian di antara kesepakatan negara G7 adalah mendukung Israel dengan alasan membela diri. Langkah Presiden Prabowo tidak menghadiri forum G7 adalah keputusan terbaik," sambungnya.

Hal ini disampaikan Eddy Soeparno di sela-sela menjadi pembicara dalam Bimtek Bela Negara Anggota DPRD PAN dengan tema Peran Anggota Legislatif dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa di Tengah Dinamika Politik. Acara dilaksanakan di Universitas Indonesia Mandiri di Lampung Selatan, Kamis (19/6).

Doktor Ilmu Politik UI ini menegaskan, kehadiran Presiden Prabowo di SPIEF 2025 merupakan tonggak penting dalam menegaskan posisi strategis Indonesia di kancah global.

"Pilihan untuk hadir dalam SPIEF 2025 ini adalah wujud diplomasi ekonomi aktif Indonesia yang semakin kuat dalam menghadapi situasi global yang kompleks dan semakin dinamis," lanjutnya.

Waketum PAN ini meyakini, pertemuan tingkat tinggi Presiden Prabowo dengan Vladimir Putin akan membicarakan respons kedua negara terhadap konflik Israel-Palestina serta mempersiapkan langkah-langkah terbaik untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah.

"Peran aktif Diplomasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menjadikan Indonesia semakin diperhitungkan. Apalagi Presiden Prabowo konsisten dengan Politik Bebas - Aktif dan amanat konstitusi untuk menolak segala bentuk penjajahan dan penindasan," tutup Eddy.

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi mengungkapkan alasan absennya Prabowo di pertemuan negara G7. Ia mengatakan pada prinsipnya Prabowo dan pemerintah Indonesia secara khususnya menghargai semua undangan yang diberikan kepada Indonesia. Hanya saja ternyata beberapa agenda waktunya bentrok, jadi mau tidak mau, Prabowo tak bisa menghadiri semua acara bersamaan.

Absennya Prabowo di G7, dikatakan Hasan Nasbi karena sebelum undangan ke G7 diberikan, Indonesia sudah menetapkan akan hadir di Singapura dan Rusia terlebih dahulu.

"Undangan dari pemerintah Rusia untuk menghadiri St. Petersburg International Economic Forum mungkin sudah dari beberapa bulan yang lalu. Mungkin sudah dari bulan Maret atau April. Dan sudah dipersiapkan lama. Presiden juga akan berpidato di sana. Waktunya bentrok," papar Hasan Nasbi di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (16/6).

Lihat juga Video 'Prabowo Persilahkan Putin Perbanyak Rute Penerbangan Langsung Rusia-RI':

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article