285 Remaja Didaftarkan Ortu Ikut Program ke Barak Militer Depok

1 month ago 17
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Depok -

Wali Kota (Walkot) Depok Supian Suri mengatakan akan mengirim anak-anak nakal ke Yonhub, Jatijajar, untuk dibina. Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Imam Widhiarto mengatakan saat ini sebanyak 285 anak didaftarkan orang tua (ortu) untuk turut pembinaan tersebut.

"Dari kapasitas animo yang awalnya 50, yang 100, karena pendaftarnya udah 285 (anak)," kata Imam kepada wartawan, Senin (26/5/2025).

Kolonel Iman mengatakan materi yang akan diberikan untuk pembinaan tersebut adalah soal kedisiplinan. Mereka akan diajarkan mengatur waktu mulai dari bangun pagi untuk salat Subuh bagi yang muslim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian senam pagi, pembersihan, makan pagi, kemudian apel pagi, lanjut pelajaran, bagaimana melihat antusiasme, itu semuanya akan dinilai. Dan pada intinya sebenarnya kita ini ingin mengembalikan ini yang kami dapatkan termasuk tadi saran dari Pak Kapolres," jelasnya.

Iman mengatakan Kapolres Metro Depok Kombes Abdul Waras sudah memiliki data anak-anak yang pernah tertangkap saat tawuran. Data tersebut akan menjadi saran dan masukan untuk diutamakan dari 285 pendaftar.

"Artinya coba kalau kita berpikir sekarang anak muda-muda kemudian dia membawa parang, golok, pedang, panjang-panjang, ini kan tujuannya kan pasti untuk membunuh ya," ucapnya.

"Nah apakah mereka pada saat persiapan tawuran dan membawa senjata itu dengan niatan itu. Apakah tidak ada pemikiran lain bahwa siapa yang akan dihadapi atau yang akan menerima bacokan senjatanya mungkin meninggal," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Kadis Kesbangpol Lienda mengatakan sudah ada 285 anak yang didaftarkan ortu.

"Ya karena kita memang membuka link pendaftaran ya di bitly dan ini disosialisasikan. Dari input yang masuk feedback-nya memang per jam 12 tadi sudah 285 (remaja). Usia 13 sampai 15," ujar Lienda.

Lienda mengatakan anak yang terdaftar nantinya diseleksi. Kuota dari pendaftaran tersebut menjadi 100 anak untuk satu gelombang. Nantinya mereka akan ditempatkan di dua lokasi yakni di Yonhub Jatijajar dan Kostrad Cilodong.

"Memang kita memintanya yang daftar orang tua, sesuai dengan arahan dari Pak Wali bahwa memang ini orang tua yang diberikan kesempatan untuk mendaftarkan anaknya, walaupun nanti kita akan di-screening lagi ya seleksi lagi," ucapnya.

"Kita upayakan 100, tadi ada perubahan, kan awalnya 50, memang 50 awalnya itu untuk 2 gelombang, tetapi sekarang 100 untuk satu gelombang," tuturnya.

(idn/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article