Fadli Zon: Perdebatan soal Penulisan Sejarah Ulang Hanya Pepesan Kosong

1 month ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyebutkan banyak perdebatan di media sosial terkait penulisan ulang sejarah hanya pepesan kosong. Fadli mengatakan sebaiknya tunggu progres buku di atas 70 persen baru diskusi dilakukan.

"Banyak yang diperdebatkan itu pepesan kosong gitu loh, yang diperdebatkan pepesan kosong yang tidak ada ya. Tunggu dulu bukunya atau sampai progres saya sampaikan tadi mungkin 70 persen, 80 persen," kata Fadli di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Jika progres buku sejarah ulang tersebut sudah di atas sudah mencapai 70 persen, diskusi publik akan dibuka. Fadli mengajak para ahli sejarah untuk berdebat dan diskusi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ kita berdebat, yang merasa ahli sejarah yang merasa mengerti, ayo kita berdebat kita berdiskusi. Ditulis dulu, dong, masa kita memperdebatkan draf atau memperdebatkan kerangka," tuturnya.

Lebih lanjut, Fadli mengatakan uji publik akan dilakukan pada Juni atau Juli 2025 mendatang. Fadli menuturkan uji publik itu akan melibatkan para sejarawan dan ahli yang akan dilakukan sesuai dengan tema buku sejarah hasil penulisan ulang.

"Rencananya pada bulan Juni atau Juli akan kita buka diskusi per tema dengan melibatkan dan memperdebatkan ini dari tempat tempat dari berbagai macam ahli," sebutnya.

"Saya kira ini memang semacam uji publik dan saya kira di situ bisa kita lakukan," tambah dia.

Sebelumnya, Fadli Zon mengungkap ada 6 faktor yang membuat penulisan ulang sejarah Indonesia harus dilakukan. Fadli Zon juga mengungkapkan sejumlah judul dalam buku penulisan sejarah ini.

"Yang pertama adalah menghapus bias kolonial dan menegaskan perspektif Indonesia-sentris, apalagi sekarang ini kita 80 tahun Indonesia merdeka sudah saya kira waktunya kita memberikan satu pembebasan total dari bias kolonial ini dan menegaskan perspektif Indonesia sentris," kata Fadli dalam rapat bersama Komisi X di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5).

Kedua, sejarah RI akan ditulis ulang untuk menjawab tantangan terbaru. Alasan selanjutnya, untuk membentuk identitas nasional yang kuat.

"(Alasan keempat) menegaskan otonomi sejarah, sejarah otonom. (Kelima) kemudian relevansi untuk generasi muda," sebutnya.

"Dan (keenam) reinventing Indonesian identity," lanjut dia.

Fadli Zon juga mengungkap jilid-jilid yang terdapat dalam buku penulisan sejarah ini. Dalam slide yang ditampilkan, ada 11 jilid.

1. Sejarah Awal Nusantara
2. Nusantara dalam Jaringan Global: India dan Cina
3. Nusantara dalam Jaringan Global: Timur Tengah
4. Interaksi dengan Barat: Kompetisi dan Aliansi
5. Respons terhadap Penjajahan
6. Pergerakan Kebangsaan
7. Perang Kemerdekaan Indonesia
8. Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi
9. Orde Baru (1967-1998)
10. Era Reformasi (1999-2024)

Simak juga video "Menbud Fadli soal Pemasangan Eskalator di Candi Borobudur: Hoaks" di sini:

(ial/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article