Mensos Bakal Coret Nama Penerima Bansos yang Sengaja Dipakai buat Judol

17 hours ago 10
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mendalami temuan PPATK terkait dugaan 500 ribu penerima bantuan sosial (bansos) terindikasi terlibat dalam judi online (judol). Gus Ipul tak segan-segan mencoret nama penerima bansos yang dipakai untuk judol.

"Ya kita akan dalami, kita akan lihat apakah benar-benar dimanfaatkan judol oleh penerima manfaat dan pihak lain, itu kita akan dalami," kata Gus Ipul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

"Karena kita perlu tahu lebih jauh. Makanya kita akan diskusi dengan PPATK, itu kan baru dari satu bank, itu pun tahun 2024," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ipul mengatakan informasi tersebut cukup mengejutkan pihaknya. Dia mengatakan peristiwa itu akan menjadi evaluasi untuk Kemensos.

"Jadi ini cukup mengejutkan dan ini menjadi bahan kami untuk evaluasi pada penyaluran triwulan ketiga nanti," ujarnya.

Gus Ipul memastikan akan mencoret penerima bansos tersebut jika benar digunakan untuk judol. Dia mengatakan nantinya bansos akan diberikan kepada pihak yang lebih berhak.

"Kalau memang terbukti bahwa mereka benar-benar itu judol, dan sengaja bansos itu digunakan untuk keperluan judol maka kita akan coret, dan kita alihkan kepada mereka yang lebih berhak," tuturnya.

PPATK sebelumnya menyampaikan sekitar 500 ribu penerima bansos terindikasi terlibat dalam main judol. Adapun nilai transaksi dari aktivitas tersebut mencapai hampir Rp 1 triliun.

Ketua PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan pihaknya baru menganalisis penerima bansos dari satu bank. Dari NIK bansos, terlibat main judi online, tindakan pidana korupsi hingga pendanaan terorisme.

"Ya kita masih, baru satu bank ya, baru satu bank. Jadi kita cocokkan NIK-nya. Ternyata memang ada NIK yang penerima bansos yang juga menjadi pemain judol, ya itu 500 ribu sekian. Tapi ternyata ada juga NIK-nya yang terkait dengan tindakan pidana korupsi, bahkan ada yang pendanaan terorisme ada," kata Ivan, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/7).

Simak juga Video: Ma'ruf Amin: Kalau Ada Bansos Digunakan untuk Judi, Cabut Saja

Saksikan Live DetikSore :

(amw/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article