Panglima TNI Akan Ubah SOP Pemusnahan Amunisi Buntut Ledakan Maut di Garut

1 month ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan TNI akan mengubah standard operating procedure (SOP) buntut ledakan pemusnahan amunisi di Garut, Jawa Barat (Jabar), menewaskan 13 orang. Jenderal Agus mengatakan amunisi yang kedaluwarsa mudah untuk meledak.

"Sebenarnya memang tempat itu sudah jauh dengan masyarakat, dengan kampung," kata Agus Subiyanto usai rapat kerja secara tertutup dengan Komisi I DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Jenderal Agus mengatakan dibutuhkan kehati-hatian yang ekstra dalam pemusnahan amunisi. Jenderal Agus menyebut SOP dari pemusnahan amunisi yang diubah supaya kejadian serupa tak terulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya memang yang tadi saya sampaikan, jadi munisi yang sudah expired itu memang mudah, mudah meledak, sehingga memang harus hati-hatian dan memang ini jadi masukan buat kita, SOP-nya nanti akan kita ubah, supaya personel yang melaksanakan pemusnahan itu bisa aman. Kita koreksi ke dalam. Semoga tidak akan terjadi," ungkapnya.

Panglima Agus menyebut amunisi yang sudah melampaui waktu penggunaannya sensitif terhadap sejumlah hal. Kesensitivitasan itu membuat amunisi tersebut mudah untuk meledak.

"Kemudian juga biasanya kalau munisi atau detonator yang sudah expired, dia itu sensitif ya, sensitif terhadap gerakan, gesekan, kemudian juga terhadap cahaya. Sehingga memang sangat mudah untuk menimbulkan peledakan," katanya.

Sebagai informasi, peristiwa ledakan tersebut terjadi pada Senin (12/5) pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat. Ledakan menyebabkan 13 orang meninggal dunia, termasuk empat orang di antaranya merupakan anggota TNI.

Berikut daftar nama korban ledakan:
1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan;
2. Mayor Cpl Anda Rohanda;
3. Agus bin Kasmin;
4. Ipan bin Obur;
5. Iyus Ibing bin Inon;
6. ⁠Anwar bin Inon;
7. Iyus Rizal bin Saepuloh;
8. ⁠Toto;
9. ⁠Dadang;
10. Rustiawan;
11. ⁠Endang;
12. Kopda Eri Dwi Priambodo;
13. Pratu Aprio Setiawan.

Simak juga video "Anggota DPR Minta TNI Lakukan Investigasi Peledakan Amunisi di Garut" di sini:

(dwr/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article