Panglima TNI Klaim Pemusnahan Amunisi di Garut Tak Libatkan Warga Sipil

1 month ago 20
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan pihaknya tak melibatkan warga sipil dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat, yang menewaskan belasan orang. Adapun dalam kasus pemusnahan ini, 9 warga sipil dilaporkan menjadi korban.

"Sebenarnya kita tidak melibatkan warga sipil ya, dalam pemusnahan bahan peledak yang sudah expired," kata Agus Subiyanto di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

Agus menyebut warga sipil yang berada di sekeliling area kejadian merupakan tukang masak dan pegawai. Ia mengatakan hak-hak para korban dari TNI sudah diberikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya masalah ke sipil itu tukang masak dan pegawai di situ. Iya, pegawai di situ, tukang masak," ujar Agus.

"Kemudian saya sampaikan bahwa hak-hak yang diberikan kepada korban, yang pertama santunan risiko kematian sejumlah Rp 350 juta, kemudian juga ada nilai tunai tabungan asuransi," kata dia.

Pihaknya juga memberikan bantuan beasiswa senilai Rp 30 juta per dua anak. Korban juga diberikan gaji terusan 12 kali gaji pokok serta uang pensiunan 50 persen dikalikan gaji pokok.

"Kemudian santunan kepada masyarakat juga sudah diberikan oleh Pangdam, KSAD, Panglima TNI, Menhan, dan gubernur," tambahnya.

Sebagai informasi, peristiwa ledakan tersebut terjadi pada Senin (12/5) pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat. Ledakan menyebabkan 13 orang meninggal dunia, termasuk empat orang di antaranya anggota TNI.

Berikut ini daftar nama korban ledakan:

1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan;
2. Mayor Cpl Anda Rohanda;
3. Agus bin Kasmin;
4. Ipan bin Obur;
5. Iyus Ibing bin Inon;
6. ⁠Anwar bin Inon;
7. Iyus Rizal bin Saepuloh;
8. ⁠Toto;
9. ⁠Dadang;
10. Rustiawan;
11. ⁠Endang;
12. Kopda Eri Dwi Priambodo;
13. Pratu Aprio Setiawan.

Simak juga Video: DPR Akan Panggil Panglima-KSAD soal Ledakan Amunisi di Garut

(dwr/lir)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article