Alasan Ojol Tak Ikut Demo Hari ini: Dapur Harus Tetap Ngebul

2 weeks ago 16
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Komunitas pengemudi ojek online (ojol) dan sopir taksi online menggelar demonstrasi di Patung Kuda, di depan pintu masuk silang barat daya Monas. Namun ada juga pengemudi ojol yang tetap mengangkut penumpang karena alasan yang beragam.

Alves (29) adalah salah seorang pengemudi ojol yang tetap jalan meski banyak rekannya berkumpul demo di sejumlah titik. Dia mengatakan alasan dia tetap mengangkut penumpang adalah kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi.

"Ada tuntutan tersendiri ya tertentu. Soalnya kalau sudah bicara masalah dapur, kita beda-beda, kita ada yang susah juga beda. Kalau kita hari ini nggak jalan, orang rumah teriak" kata Alves saat ditemui detikcom di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Alves tetap mendukung teman-temannya yang turun aksi demo hari ini. Menurutnya, jika perjuangan itu berhasil, untungnya bakal didapat oleh semua pengemudi.

"Kita tetap kasih support ya, itu juga perjuangan untuk para driver lain juga kan. Saya pernah ikut demo di patung kuda, waktu itu, senang bisa ikut antusias teman-teman, tapi setelah kemarin harganya malah nurun-nurun kayak sama aja nggak ada hasil," imbuh dia.

Alves juga mempunyai pendapat yang sama dengan para ojol yang berdemo hari ini. Dia berharap pemerintah bisa turun tangan mengubah regulasi agar para pengemudi lebih sejahtera.

"Ini sudah tahun 2025, sudah ganti presiden. UMR naik ini malah turun. Minyak mahal, ongkos nggak seberapa, mereka nggak tahu bahayanya di jalan. Ya minimal itu pikirin dulu," ungkapnya.

Hal yang sama di Ipang (35), pengemudi ojol yang tetap jalan mencari orderan meski ada demo ojol besar-besaran hari ini. Dia beralasan hal itu dilakukannya agar dapurnya tetap ngebul hari ini.

"Alasan kita kebutuhan, biar dapur ngebul, bisa ngasih anak jajan sekolah, kebutuhan bayar listrik, kalau nggak, kita nggak bisa ngasih bini kita buat masak. Kalau kita, teman-teman yang mau demo, ya silakan demo," jelas Ipang.

Ipang menambahkan, dia sangat hormat kepada teman-temannya yang turun ke demo. Dia berharap tuntutan demo hari ini bisa didengar.

"Kalau unek-unek saya ini, kalau bisa insentifnya itu walaupun kita potongan 20 persen, minimal ada bonus insentif, misalkan kita narik hari ini udah dapat 20 trip, mungkin dari Gojek dapat tambahan bonus insentif misal dapat 50 dari 20 trip, gitu," ujarnya.

"Karena kondisi sekarang, sejak COVID, ojol itu hancur dari sistem insentifnya dihapus. Nggak sesuai kayak dulu lagi, yang menyejahterakan driver nggak ada lagi. Sudah nggak ada bonus," kata dia," tambahnya.

Berbeda dengan Man (55), dia mau ikut berjuang lewat demo. Dia menyebutkan hal itu agar tarif pengemudi lebih baik di masa mendatang.

"Ini masalah tarif hemat, sudah dipotong 30 persen, tarif hemat itu jadi beban driver, jadi nggak adil. Kita ini punya wadah aplikator ini, semena-mena, kayak dizalimi. Saya sering ikut demo," ungkap Man.

Namun Man tidak masalah dengan rekannya yang tetap menerima order saat demo hari ini. Baginya semua bisa saling menghargai.

"Ya kita tetap hargai, saling menghargai. Urusan orang beda, tapi kita tetap harus ada yang berjuang," imbuhnya.

Tuntutan Massa Ojol

Ojek dan taksi online akan menolak pesanan dengan mematikan aplikasi dalam aksi demo ini. Asosiasi Ojol Garda Indonesia meminta masyarakat tidak melakukan pemesanan pada Selasa (20/5) hari ini.

"Serta akan dilakukannya pelumpuhan pemesanan penumpang, pemesanan makanan, dan pengiriman barang melalui aplikasi secara massal dengan cara mematikan aplikasi pada hari Selasa, 20 Mei 2025, mulai jam 00.00 sampai jam 23.59 WIB," kata Ketum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono dalam keterangannya, kemarin.

Dia mengatakan unjuk rasa tersebut digelar untuk menagih ketegasan pemerintah selaku regulator untuk bertindak atas pelanggaran regulasi yang dilakukan sejak 2022. Dia mengatakan demo hari ini menjadi puncak kekecewaan para pengemudi online.

Berikut ini tuntutan massa ojol:

1. Presiden RI dan Menteri Perhubungan berikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi pelanggar regulasi Pemerintah RI/Permenhub PM No 12 Tahun 2019, Kepmenhub KP No 1001 Tahun 2022;

2. DPR RI Komisi V agar menggelar RDP gabungan Kemenhub, asosiasi, aplikator;

3. Potongan aplikasi 10%;

4. Revisi tarif penumpang (hapus aceng, slot, hemat, prioritas dll); dan

5. Tetapkan tarif layanan makanan dan kiriman barang, libatkan asosiasi, regulator, aplikator, dan YLKI.

Simak Video 'Massa Demo Pastikan Tak Sweeping Ojol La...

Read Entire Article