Cerita di Balik Lensa: Belum Sah ke Monas Kalau Belum Pose Foto Ini

1 week ago 11
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Di tengah hiruk pikuk para wisatawan yang memadati kawasan Monumen Nasional (Monas), seorang pria tampak tekun menawarkan jasa foto. Rahmat (43), seorang tukang foto keliling, berdiri dengan kamera tergantung di leher, siap mengabadikan momen pengunjung yang ingin membawa pulang kenangan dari ikon ibu kota itu.

"Alhamdulillah ada aja yang mau, kudu tawarin terus," ujarnya saat ditemui di Akwasan Monas, Jakarta Pusat pada Jumat (30/5/2025), ketika ditanya apakah hari libur seperti ini banyak yang menggunakan jasanya.

Sudah lebih dari sepuluh tahun Rahmat menjalani profesi ini. Berbekal kamera lawas dan semangat pantang menyerah, ia menjajakan jasa foto cetak langsung di tempat. Meski dunia sudah serba digital dan kamera ponsel makin canggih, jasa Rahmat tetap diminati, terutama oleh wisatawan dari luar kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya iseng-iseng, karena hobi dari SMA. Tapi mungkin udah jalan Tuhan kali ya, buat nyari rezeki juga jadinya," tutur pria asal Malang itu.

Rahmat, tukang foto keliling sedang menawarkan jasanya kepada pengunjung Monas (Brigitta Belia/detikcom)Foto: Rahmat, tukang foto keliling sedang menawarkan jasanya kepada pengunjung Monas (Brigitta Belia/detikcom)

Menurut Rahmat, ada satu pose yang paling diminati pengunjung Monas saat meminta jasanya itu. Pose tangan seolah memegang pucuk Monas dari kejauhan.

"Pose andalan ya itu megang pucuk Monas, sama yang ala-ala nyender di Monas. Tapi kadang anak muda suka gaya santai di taman aja," ungkapnya.

Meski sederhana, hasil fotonya kerap menuai pujian. Beberapa pelanggan pun tak segan untuk berterima kasih, membuat Rahmat merasa pekerjaannya sangat berarti.

"Dibilang hasilnya bagus aja saya udah seneng, yang terima kasih gitu" ucapnya.

Saat ini, Rahmat hanya fokus menjajakan jasanya di Monas. Ia pernah mencoba peruntungan di Kota Tua, tapi kurang cocok. Ia merasa Monas sudah seperti tempat rezeki yang dititipkan untuknya.

Di tengah laju modernisasi dan selfie kamera megapiksel, keberadaan tukang foto keliling seperti Rahmat adalah pengingat bahwa momen tak hanya soal hasil jepretan, tapi juga pengalaman personal dan interaksi manusia.

Simak Video 'Liburan Panjang ke Taman Literasi Jakarta, Ngapain Aja?':

(bel/isa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article