Dari Tangan Pak Diman, Wajah Presiden RI Sepanjang Masa Kumpul di Blok M

1 week ago 12
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Di tengah riuh rendah arus pengunjung Blok M, di tempat yang sempat mati lalu bangkit membawa segala kekinian, ada sesosok yang justru tak pernah benar-benar pergi. Ia tak berpindah tempat, tak berganti visi, namanya Diman (50), salah satu pelukis jalanan di depan Blok M Square.

"Dari tahun 2009 sudah di sini, sampai sekarang," ucapnya saat ditemui di halaman depan Blok M Square, Jakarta Selatan, Sabtu (30/5/2025).

Berbagai macam hasil karya tangannya dipajang belatar tiang pembatas kawasan basement mall itu. Foto portrait tokoh hingga selebritas tampak paling dominan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seniman umumnya berkarya dengan ketenangan dan konsentrasi. Namun di tengah bising lalu lalang pengunjung, hingga musik dari pengeras suara tak membuyarkan konsentrasi Diman.

Dengan tenang dia membaurkan segala perkakasnya mulai dari kuas, cat, kanvas hingga kemasan gelas plastik yang dibuat menjadi palet lalu diletakkan di atas kursi kecil. Di keramaian pelataran jalan Blok M Square dia tetap berkarya.

"Udah biasa (sama berisik) Dulu iya susah, nggak konsen. Sekarang udah bisa, yang lewat ya udah, ada musik ya nggak papa. Kadang kesenggol sedikit udah biasa," tutur Diman.

Salah satu lukisan Diman cukup mencuri perhatian. Dia dalam sebuah bingkai berukuran besar, sang proklamator, Bung Karno berdiri gagah dengan jas, peci dan kacamata hitam. Dia berujar lukisan yang dipajang merupakan kali ketiga Diman melukis Bung Karno.

"Saya sengaja buat tokoh-tokoh, biar pada kenal. Kayak Bung Karno ini udah tiga kali saya lukis, sebelumnya dibeli sama orang," ucapnya.

Selain itu, ada lukisan pada kanvas sedang bergambar Presiden Prabowo. Pengakuan Diman, itu lukisan Prabowo yang ke-6 hasil tangannya.

"Pak Prabowo itu udah lukisan ke-6. Sebelumnya yang berkuda, pakai baret Kopassus, pakai jas yang dipajang di sekolahan juga pernah," ungkap Diman.

"Tapi lukisan Pak Prabowo sebelumnya saya pajang ada yang suka, dibeli, pernah juga dibeli anak buahnya," tutur dia.

Selain Presiden pertama dan saat ini, pria asal Pangandaran itu ternyata selalu melukis sosok pemimpin negeri. Presiden dari masa ke masa, dilukisnya dengan elok untuk dipasarkan.

"Bung Karno, Pak Jokowi, Gus Dur, Habibie pernah, Bung Hatta pernah. Pak SBY belum, Bu Mega belum," ucap Diman.

Sebelum di pelataran Blok M Square, Diman pernah menjadi tukang cat mobil. Sebelum itu, dia juga mengerjakan proyek bangunan. Pengalamannya tak jauh-jauh dari karya dan imajinasi. Namun kini, melukis menjadi jati dirinya.

"Otodidak, dari kecil udah bisa lukis. Makannya kayaknya kalau saya nggak ada yang susah kalau disuruh gambar apa aja," ungkap Diman.

Para pelukis di Blok M merupakan seniman Indonesia yang unik, termasuk Diman. Selain mencari nafkah, mereka selalu berkarya. Menanggalkan idealisme dan menghayati hiruk pikuk Blok M sembari menggoreskan cat lukisnya.

"Udah nggak ada (idealisme), sesuai pesanan saja, mengikuti pasar buat ngelanjuti hidup biayain anak istri," terangnya.

Diman enggan berharap lebih dengan siapapun, termasuk pemerintah. Orientasinya hanya berkarya, bekerja dan terus hidup untuk menghidupi keluarganya.

"Kita mah yang penting masih bisa di sini aja nggak papa. Bisa dilihat orang yang lewat saja sudah bersyukur," imbuh dia.

Simak juga Video 'POV Pengunjung Menapaki Wajah Baru Terminal Blok M Jakarta':

(ond/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article