Dukung Film Indonesia, Menbud Jalin Komunikasi dengan Hubert Bals Fund

2 weeks ago 18
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon jalin komunikasi dengan sejumlah tokoh penting dunia perfilman internasional di hari ketiga penyelenggaraan Marché du Film de Cannes atau Pasar Film Cannes. Salah satunya pertemuan dengan Clare Stewart dan Ayumi Filippone dari Hubert Bals Fund (HBF), lembaga pendanaan film yang bernaung di bawah International Film Festival Rotterdam, Belanda.

Dalam pertemuannya, Fadli Zon dan pihak HBF mendiskusikan potensi kerja sama dalam kerangka Manajemen Talenta Nasional, yakni program strategis Kementerian Kebudayaan untuk pengembangan kapasitas SDM muda di bidang seni dan budaya, termasuk perfilman. Kolaborasi ini diarahkan pada penguatan kapasitas kreator muda serta pembukaan peluang co-production antara Indonesia dan komunitas perfilman global.

"Program Manajemen Talenta Nasional akan menjadi wadah untuk pembangunan kapasitas generasi baru di bidang perfilman-termasuk pelatihan penulisan naskah dan pengembangan ide kreatif," ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Selasa (20/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli Zon menyatakan bahwa Kementerian Kebudayaan mendukung industri film nasional agar dapat bersaing di kancah internasional, termasuk melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga global seperti HBF. Kerja sama ini menjadi bagian dari strategi diplomasi budaya Indonesia melalui sinema.

Komitmen tersebut juga diungkapkan sebelumnya dalam acara Indonesian Night di Festival Film Cannes 2025. Dalam sambutannya, Fadli mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai negara mega-diversity siap memperkaya industri film global dengan berbagi warisan budaya lewat kolaborasi kreatif dan produksi bersama.

"Kementerian Kebudayaan siap membangun kolaborasi jangka panjang dan membuka peluang kerja sama strategis guna memperkuat diplomasi budaya Indonesia melalui sinema," tutur Fadli Zon.

Hubert Bals Fund sendiri merupakan inisiatif tahunan yang fokus mendukung proyek-proyek film inovatif dari negara-negara dengan infrastruktur perfilman yang masih berkembang.

HBF juga dikenal aktif mendukung sineas dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Film nasional yang mendapatkan dukungan dari HBF, di antaranya Seen and Unseen karya Kamila Andini, Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta oleh Mouly Surya, Atambua 39° produksi Mira Lesmana, dan yang terbaru Perang Kota juga karya Mouly Surya.

Dukungan mencakup pengembangan naskah, produksi, pascaproduksi, distribusi, serta berbagai lokakarya bagi para pembuat film independen dari Asia, Afrika, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Eropa Timur.

Melalui pendekatan tersebut, Indonesia berharap mampu perkuat ekosistem perfilman nasional dan memperluas jejaring internasional di bidang seni dan budaya.

Sebagai informasi, dalam diskusi tersebut turut hadir Dewan Festival Jakarta Film Week, Vivian Idris, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, bersama Pamong Budaya Kementerian Kebudayaan, Marlina Yulianty.

Simak juga Video: Kemenbud Siapkan Dana Rp 2,5 Miliar Buat Bantu Perfilman Indonesia

(ega/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article