Eddy Soeparno Sebut RI Bakal Jajaki Kerja Sama Pengembangan PLTN

1 week ago 24
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno mengatakan Pemerintah Indonesia bakal menjajaki kerja sama untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Langkah itu sebagai upaya untuk memanfaatkan energi ramah lingkungan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Eddy saat menghadiri Agenda Kongres Ekologi Internasional Nevsky XI yang berlangsung di St. Petersburg, Russia, beberapa waktu lalu. Kongres ini dihadiri stakeholders bidang lingkungan dan energi terbarukan dari berbagai negara.

Di sela-sela berjalannya agenda kongres ekologi tersebut, Eddy Soeparno mengadakan pertemuan dengan First Deputy CEO Rosatom Kirill Komarov. Rosatom diketahui merupakan perusahaan Rusia bidang teknologi pengembangan energi nuklir yang sudah mendunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan tersebut, Kirill Komarov menjelaskan mengenai teknologi Nuklir modular terapung yang sudah dikembangkan Rosatom dan saat ini menjadi terobosan teknologi terbaru pengembangan energi terbarukan.

Eddy Soeparno menilai, Teknologi yang dikembangkan oleh ROSATOM sangat relevan dengan kebutuhan energi Indonesia ke depan karena sifatnya yang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dengan standar keamanan yang tinggi.

"Teknologi nuklir modular terapung menawarkan solusi yang menyeluruh bagi negara kepulauan yang luas seperti Indonesia. Mobilitas yang tinggi dari teknologi nuklir modular terapung ini sesuai dengan kebutuhan wilayah yang selama ini sulit dijangkau oleh jaringan listrik nasional, seperti wilayah terluar dan tertinggal," kata Eddy dalam keterangan, Minggu (25/5/2025).

Dia menjelaskan kebutuhan Indonesia untuk energi nuklir akan semakin terasa 8-10 tahun mendatang ketika sumber-sumber energi terbarukan di Pulau Jawa sudah tergunakan dan habis.

"Kondisi ini membuat kebutuhan energi nuklir menjadi salah satu opsi dari energi baru yang bersih dan bisa dimanfaatkan selama 24 jam (baseload power). Selain itu, teknologi Nuklir yang dikembangkan Rosatom juga sudah memenuhi standar keamanan terbaru yang diakui secara global," tuturnya.

"Rosatom adalah perusahaan pertama di dunia yang meluncurkan unit Generasi III+. Ini adalah teknologi paling canggih - sepenuhnya mematuhi semua standar keselamatan 'pasca-Fukushima'," sambungnya.

Dia meyakini kerja sama dengan Rusia dalam pengembangan Energi Nuklir Modular akan memberikan manfaat khususnya dalam transfer pengetahuan, inovasi dan teknologi pada SDM bidang energi terbarukan khususnya teknologi nuklir.

"Sebagai Pimpinan MPR saya meyakini pentingnya dukungan lintas sektor dan lintas kelembagaan agar Indonesia tidak tertinggal dalam transisi menuju energi bersih yang berkelanjutan. Teknologi nuklir harus dipahami tidak lagi sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi sebagai peluang strategis yang harus dikaji secara ilmiah, terbuka, dan tentu bertanggung jawab," pungkasnya.

Tonton juga "MPR: RI Tak Tolerir Premanisme Berkedok Ormas" di sini:

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article