Hidup Suram di Masa Remaja, Makan Sehari Sekali, Kini Kuasai Pasar Perhiasan

5 days ago 4
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Bayangkan menjadi remaja yang harus bertahan hidup dengan makan hanya sekali sehari, dan terpaksa kabur dari rumah karena masalah keluarga. Itulah kenyataan pahit yang harus dialami seorang gadis muda di Mumbai, Chinu Kala. Hidupnya penuh perjuangan dan ketidakpastian, tanpa jaminan masa depan.

Namun, dari titik terendah itu, ia bangkit. Berbekal mimpi dan sedikit keberuntungan, ia memulai perjalanan yang mengubah hidupnya secara dramatis, dari menjajakan peralatan rumah tangga dari pintu ke pintu, menjadi pemilik bisnis perhiasan yang kini melayani ribuan pelanggan setiap hari, bahkan sampai ke Amerika dan Inggris.

Dikutip dari yourstory, Jumat (29/5/2025), masa remaja Chinu Kala penuh dengan duka, 180 derajat jika dibandingkan kehidupannya sekarang yang telah menjadi pebisnis kaya raya berkat usaha Rubans Accessories yang didirikannya pada 2014.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di saat Chinu Kala berusia 15 tahun, ia pernah kabur dari rumah di Mumbai karena masalah keluarga. Untuk makan, bahkan dirinya hanya bisa satu kali sehari. Berbagai pekerjaan sudah pernah dirasakan seperti sebagai pramuniaga yang menjual peralatan rumah tangga hingga menjadi pelayan di sebuah restoran selama tiga tahun.

Singkat cerita setelah mendapat banyak dorongan dari teman-temannya, Chinu Kala berpartisipasi dalam Gladrags Mrs India Pageant pada 2008 dan berhasil sampai final. Dia kemudian memasuki industri pemodelan dan di situ lah bisnis aksesorisnya dimulai.

Rubans Accessories dimulai dengan modal bootstrap sebesar 3 lakh rupee atau setara Rp 58,5 juta (kurs Rp 195/rupee) di kios seluas 70 kaki persegi di Phoenix Mall, Bengaluru. Pada 2019 atau dalam kurun waktu lima tahun, perusahaan telah mencatatkan omzet sebesar 7,5 crore rupee atau Rp 14,6 miliar.

Aksesoris yang dijual sebenarnya awalnya tidak bermerek. Setelah melihat peluang pelanggan yang besar di kios kecil itu, Chinu Kala memutuskan sewa tempat di mal untuk memperluas bisnis yang terletak di Koramangala, Bengaluru.

Setelah berhasil meyakinkan manajer mal selama tiga bulan, Chinu Kala harus memutar otak bagaimana mencari uang untuk deposit tempat tersebut.

"Saya diberi waktu satu bulan untuk mengatur uang, tetapi yang saya miliki saat itu hanyalah koleksi perhiasan saya. Saya membuka toko dan pelanggan sangat menyukai koleksi saya sehingga saya menjual perhiasan senilai 15 lakh rupee dalam 15 hari," kata Chinu Kala.

Bisnisnya semakin berkembang hingga Rubans Accessories mempekerjakan sekitar 15-20 perajin lokal dari kota-kota seperti Jaipur, Rajkot, Ahmedabad, dan Kolkata untuk memproduksi perhiasan. Merek ini memiliki unit produksi di Mumbai dan berurusan dengan perhiasan perak dengan SKU mulai dari gelang, anting, kalung, matha patti, maang tikka, cincin, dan masih banyak lagi.

Chinu Kala membuka lima tokonya di Bengaluru, Hyderabad, dan Kochi. Namun, dia menyadari seiring berjalannya waktu pengunjung tokonya semakin menurun. Hampir 60% pelanggannya yang biasa mengunjungi toko beralih ke online.

Chinu Kala pun mengambil keputusan sulit saat itu untuk menutup semua toko offline-nya dan mengalihkan semua penjualannya ke online. Dia mendaftarkan dirinya di berbagai portal e-niaga seperti Flipkart, Myntra, dan Jabong.

Bisnisnya sekarang menerima 1.000 pesanan online setiap hari dan menjual perhiasannya ke Amerika Serikat (AS) dan Inggris melalui portalnya sendiri. Pada 2019 bisnisnya juga terpilih untuk Myntra Accelerator Program, yang berinvestasi pada merek-merek fashion India yang sedang berkembang.

(fdl/fdl)

Read Entire Article