Ibu Ojol Curhat Aceng ke DPR: Kalau Nggak Ngerti Goceng, Rp 5.000 Pak

1 month ago 24
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Komunitas driver ojek online (ojol) mengeluhkan adanya program aplikasi serba goceng ke Komisi V DPR. Anggota DPR pun diberi tahu arti Aceng jika tidak mengerti.

Hal itu disampaikan Eki Zakiya Aziz dari perwakilan Garda saat RDPU bersama Komisi V DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025). Eki mulanya mengatakan fokus driver online saat ini ialah potongan biaya 10%.

"Saya rasa Komisi V tempat yang pas untuk membantu kami sampai semua harapan kami terwujud di 10%. Selain itu, perbandingan di negara Malaysia itu online hanya 6% mereka bisa hidup, kenapa di Indonesia harus 20%, bahkan lebih dari 20%," kata Eki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kami datang ke sini untuk fokus meminta bantuan kepada bapak-bapak di Komisi V untuk dapat memutuskan 10% harga mati untuk teman-teman driver online," sambungnya.

Kemudian, Eki pun mengeluhkan adanya program serba goceng. Menurutnya, hal itu merupakan bentuk penjajahan terhadap rakyat.

"Selain itu, ada program Aceng yang sangat tidak manusiawi dan sangat menjajah rakyat Indonesia," kata Eki.

"Program apa, Bu?" tanya Ketua Komisi V Lasarus.

"Program Aceng yang mereka buat. Program Aceng itu aplikasi serba goceng. Jadi, Pak, kalau nggak ngerti goceng, Rp 5.000, Pak," jawab Eki.

Eki menyampaikan, dengan program itu, driver online hanya menerima Rp 5.000 dari berapa pun biaya yang dibayarkan oleh penumpang. Sementara semua risiko, kata Eki, ditanggung sendiri oleh para driver.

"Mereka bilang cover kami dengan asuransi, kenyataannya kami untuk mengklaim asuransi jika terjadi kecelakaan itu tidak mudah, itu prosesnya sangat panjang dan butuh waktu berbulan-bulan," jelasnya.

"Satu lagi aplikasi yang mereka buat, program slot yang Rp 3.000, kita bayar Rp 30 ribu untuk slot, jika kita tidak bayar, kita tidak dapat untuk order. Jadi tolong untuk dua program yang mereka bentuk untuk menjajah secara perlahan lahan, menyerap darah Indonesia tolong dihapuskan," imbuh dia.

(amw/gbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article