Kelas Terbatas, Siswa SD di Pandeglang Belajar di Teras Selama 3 Tahun

2 weeks ago 16
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Pandeglang -

Potret suram terkait layanan akses pendidikan terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten. Puluhan siswa di SDN Bojen 2, Kecamatan Sobang, harus belajar di teras sekolah lantaran tidak memiliki ruang kelas.

"Yang belajar di teras terhitung ada tiga kelas," kata guru SDN Bojen 2, Karna Subagja, Selasa (20/5/2025).

Karna mengatakan kegiatan belajar terbatas ini sudah terhitung tiga tahun. Mereka belajar di teras tanpa didukung dengan fasilitas belajar, seperti meja dan kursi. Kondisi itu tentu menghambat proses belajar mengajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proses belajar-mengajar tidak maksimal," kata Karna.

Karna mengatakan saat ini ruang kelas yang tersedia di sekolah hanya enam ruang. Sementara itu, dia melanjutkan, jumlah siswa 226.

Agar proses belajar-mengajar tidak terhambat, Karna mengatakan kelas 1 dan 2 di bagi menjadi dua rombongan belajar (rombel). Hal itu dilakukan agar siswa bisa merasakan belajar di kelas. Namun siswa kelas 3 sampai saat ini belum bisa belajar di tempat yang layak.

"Tidak maksimal, pagi kelas 1 A dan siang kelas B, (pagi) kelas 2 A dan siang kelas B. Jadi belajarnya sangat sedikit waktu di sekolah," katanya.

Karna menyatakan pihak sekolah telah memberi informasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang terkait kondisi yang dialami oleh para siswa. Namun sampai saat ini belum ada upaya optimal dari pemerintah.

"Sudah melaporkan, sudah mengajukan. Bahkan tahun kemarin ada pengukuran buat gedung baru, tapi nggak jadi lagi. Sudah sering mengajukan," pungkasnya.

Simak juga video "47 Pelajar di Pandeglang Diamankan Usai Konvoi Kelulusan Bawa Sajam" di sini:

(azh/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article