Kenneth DPRD DKI Dukung Penuh Pembentukan BUMD Khusus Parkir

2 weeks ago 19
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah mempertimbangkan lebih lanjut usulan DPRD DKI Jakarta terkait pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus untuk pengelolaan parkir. Pasalnya, menurut Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, sistem parkir di Jakarta selama 15 tahun terakhir tak ada perubahan. Untuk itu, diperlukan pembentukan BUMD agar pengelolaan parkir ke depannya dapat menjadi lebih tertata.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth mengakui jika pertumbuhan volume kendaraan bermotor semakin pesat di DKI Jakarta. Selain itu, permasalahan parkir masih menjadi salah satu isu krusial yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas dan kualitas tata kelola kota.

"Kita harus mengakui bahwa pengelolaan parkir saat ini tersebar di berbagai instansi dan belum terintegrasi secara optimal, sehingga berpotensi menimbulkan kebocoran pendapatan daerah, serta tidak memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat," kata Kenneth dalam keterangannya, Kamis (22/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Bang Kent itu sangat menyetujui dan mendukung rencana pembentukan BUMD khusus yang fokus dalam pengelolaan parkir secara profesional dan tata kelola perusahaan yang baik.

"Tujuan dari pembentukan BUMD Parkir ini agar bisa dikelola secara transparan, modern, dan berbasis teknologi. Dan diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), mengurangi kemacetan, serta memperbaiki sistem transportasi di Jakarta secara menyeluruh," paparnya.

Kent meyakini pembentukan BUMD Parkir akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan. Penggunaan teknologi digital akan meminimalkan kebocoran dan kecurangan serta bisa meningkatkan akurasi data transaksi.

"Dengan dibentuknya BUMD Parkir ini diharapkan dapat membuka banyak kesempatan lapangan pekerjaan baru di bidang operasional, teknologi informasi, pengawasan, dan layanan pelanggan dalam pengelolaan parkir secara profesional. dan saya menyarankan untuk manajemen parkir swasta pemenang lelang bahwa perekrutan tenaga kerjanya bisa diprioritaskan untuk warga berKTP Jakarta, sehingga bisa sangat membantu bagi warga Jakarta yang belum mempunyai pekerjaan," sambung Kent.

Nantinya, lanjut Kent, jika BUMD Parkir terbentuk dan setelah bekerja sama dengan pihak ketiga (swasta), harus dilakukan dengan proses lelang atau seleksi mitra sesuai dengan aturan yang ada dan secara transparan tanpa ada kolusi atau nepotisme.

"Jika ingin kerja sama dengan pihak swasta yang pertama harus dilakukan proses lelang secara transparan, wajib melewati proses lelang secara taat aturan. Jadi perusahaan manajemen parkir swasta yang mau mengikuti lelang harus yang benar benar profesional dan mumpuni, jadi ada ukuran yang jelas baru bisa menang lelang. Dalam proses lelang ini tidak boleh ada yang titip menitip atau lewat ordal(orang dalam) semuanya harus melewati proses lelang yang baik, supaya bisa mendapatkan perusahaan manajemen parkir yang mampu dan baik dalam menata parkir di Jakarta," tegas Ketua IKAL ( Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI ) PPRA Angkatan LXII itu.

"Kita semua tentunya mau yang terbaik untuk Kota Jakarta, agar permasalahan parkir ini bisa kembali tertata dengan baik dan saran saya yang paling penting jika perusahaan manajemen parkir swasta yang sudah menang lelang wajib memperkerjakan karyawan yang berKTP DKI Jakarta dan Pemprov DKI bisa membuat suatu komitmen dengan manajemen parkir swasta tersebut, dengan tujuan supaya bisa memberikan kesempatan sebesar besarnya bagi Warga Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan," lanjut Kent.

Berdasarkan laporan Unit Pengelola (UP) Perparkiran, Jakarta memiliki 441 ruas jalan yang dapat dijadikan lahan parkir on-street, namun hanya 244 ruas, atau sekitar 55% yang beroperasi. Sementara untuk parkir off-street, dari 615 lokasi yang diatur dalam Pergub Nomor 188 Tahun 2016, hanya 69 lokasi yang aktif. Itu pun belum semuanya tercatat sebagai aset UP Perparkiran.

Tak hanya itu, tren pendapatan dari sektor parkir menunjukkan penurunan tajam. Dari Rp107,89 miliar pada 2017, turun drastis menjadi Rp57,02 miliar pada 2024.

Selain itu, Kent mendukung penerapan sistem nontunai (cashless), karena menjadi bagian penting dari modernisasi pengelolaan parkir yang transparan, efisien, dan anti-korupsi.

"Sistem cashless ini sangat relevan jika diterapkan oleh BUMD Parkir sebagai bagian dari transformasi tata kelola transportasi dan layanan publik yang lebih baik. Sistem ini juga bisa mengurangi kebocoran dan tindakan manipulatif juru parkir, lalu menggunakan cashless mengurangi risiko pencurian dan transaksi ilegal," tuturnya.

Kent yang juga Kepala BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) DPD PDI Perjuangan...

Read Entire Article