Kucing Jalanan, Overpopulasi, Sterilisasi & Rencana Besar di Kepulauan Seribu

1 month ago 16
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Saat kota Jakarta tumbuh tanpa batas, jumlah kucing jalanan pun ikut melonjak. Tanpa intervensi yang nyata, masalah ini bisa menjadi bom waktu yang akan mengancam kesejahteraan hewan dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DPKP) Provinsi DKI Jakarta bersama Komunitas Pencinta Hewan berjuang bersama-sama memerangi potensi overpopulasi kucing jalanan di Jakarta.

Sudah bertahun-tahun, berbagai elemen unsur masyarakat yang diwakili oleh para komunitas pencinta hewan, berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan hewan domestik termasuk kucing jalanan, melalui langkah sterilisasi. Mereka meminta kepada pemerintah DKI Jakarta melalui DPKP DKI Jakarta, untuk meningkatkan kuota steril. Sejak tahun 2022, rapat massif terus digelar agar ditemukan formula tercepat dan prosedur yang sah untuk meningkatkan kuota sterilisasi.

Di tengah keterbatasan, berbagai komunitas kecil tetap bergerak. Mereka terus melakukan edukasi, penggalangan dana, bahkan pelatihan sterilisasi mandiri. Beberapa klinik hewan pun turut berkontribusi dengan program steril gratis atau subsidi. Namun, pekerjaan besar ini tidak bisa hanya diletakkan di pundak segelintir para pencinta hewan. Edukasi publik, regulasi yang mendukung, serta keterlibatan pemerintah memang sangat diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal serba keterbatasan ini, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mendampingi komunitas pencinta hewan untuk menyuarakan kesejahteraan hewan domestik, salah satunya kucing jalanan. Tidak ada data pasti mengenai jumlah kucing jalanan di kota besar seperti Jakarta, populasi kucing bisa mencapai ratusan ribu. Tanpa program pengendalian yang sistematis, sepasang kucing bisa menghasilkan lebih dari 60 ekor keturunan hanya dalam waktu dua tahun.

Nama Hardiyanto Kenneth termasuk sedikit dari Anggota Legislatif yang secara terbuka menyuarakan kesejahteraan hewan sebagai agenda politik. Baginya, ini bukan isu sampingan-ini adalah bagian dari kemanusiaan. Kenneth mulai dikenal oleh komunitas pencinta hewan sejak dirinya aktif turun ke lapangan mendampingi berbagai kegiatan sterilisasi dan vaksinasi kucing jalanan. Ia menggandeng berbagai komunitas seperti Animal Defenders Indonesia.

"Kesejahteraan hewan adalah cerminan dari kualitas peradaban. Kota ini tak hanya milik manusia. Kita wajib berbagi ruang dengan makhluk hidup lain. Kalau kita tidak bisa hidup berdampingan dengan yang paling lemah, bagaimana Jakarta bisa di bilang sebagai kota modern?," kata Kenneth.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Pada Saat Menerima Rekor MURI Pemecahan Steril 10.000 Ekor Kucing Yang Dilakukan Pada Saat Pilgub Lalu.Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Pada Saat Menerima Rekor MURI Pemecahan Steril 10.000 Ekor Kucing yang Dilakukan Saat Pilgub Lalu. Foto: Dok: Diskominfo DKI.

Dalam hal ini, Bang Kent, begitu sapaan akrab Hardiyanto Kenneth, berjuang bersama-sama dalam waktu yang tidak singkat, rapat demi rapat digelar bersama. Hingga akhirnya pelaksanaan sterilisasi akan digelar pada tahun 2025, dengan kuota final yang diketok pada angka 21 ribu ekor kucing jantan. Melalui kolaborasi dengan sejumlah stakeholder, pelaksanaan sterilisasi ini akan dimaksimalkan sehingga penggunaan obat-obatan dapat mencakup sterilisasi untuk kucing betina, ke wilayah-wilayah DKI Jakarta yang menjadi area populasi kucing jalanan terbesar.

Tak hanya sterilisasi, vaksinasi rabies pun terus menerus dijalankan secara masif beriringan dengan program-program Kesejahteraan Hewan (Kesrawan) lainnya. Karena permasalahan rabies masih mengintai dari balik hewan peliharaan yang tak divaksin. Di tengah rendahnya kesadaran dan fasilitas, vaksinasi jadi tameng terakhir melawan kematian yang nyaris selalu fatal. Vaksinasi rabies bukan sekedar soal melindungi hewan, tapi juga menyelamatkan manusia.

Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memperoleh rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) setelah berhasil melakukan sterilisasi kucing jantan sebanyak 10.000 ekor secara mandiri pada saat kampanye Pemilihan Gubernur lalu. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh perwakilan komunitas pencinta kucing, Sonny Kastara Dhaniswara. Hal itu merupakan inisiasi dan kerja keras dari Bang Kent yang juga Kepala BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta itu.

Tindakan Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta yang juga Animal Lovers khususnya Cat Lovers ini, sangat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan hewa...

Read Entire Article