Pedagang Sapi di Lahan BMKG yang Bayar Sewa ke GRIB Kini Kebingungan

1 week ago 10
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Pedagang di lahan milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Pondok Betung, Tangsel, yang membayar sewa ke ormas GRIB Jaya, dibuat pusing. Usaha penjualan sapi untuk kurban yang dilakukannya menjadi sepi setelah lahan tersebut ditertibkan.

"Cuma nggak ada pemasukan aja. Bingung aja jalan keluarnya gimana. Balik modalnya," kata pedagang tersebut, Ina Wahyuningsih, saat ditemui di lokasi, Kamis (29/5/2025).

Ina mengatakan jumlah pembeli di tempat jualannya menurun setelah lahan tersebut ditertibkan karena diduduki ormas GRIB Jaya. Ina diberi keringanan oleh pengelola lahan bisa berdagang di sana hingga 8 Juni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Masih boleh berdagang) sampai 8, tanggal 8, setelah Idul Adha," katanya.

Ina menyewa lahan untuk usaha tersebut sebesar Rp 22 juta yang dibayarkan ke pihak GRIB Jaya. Dia mengaku tidak mengetahui awalnya lahan tersebut milik BMKG.

"Ya nggaklah (diberi tahu lahan milik BMKG), kalau dikasih tau saya nggak jualan di sinilah," ucapnya.

Pada tahun lalu, Ina juga melakukan usaha jual hewan kurban tak jauh dari lokasi sekarang. Ina mengaku kini tidak bisa berbuat apa-apa setelah mengetahui dirinya salah membayar sewa ke bukan pemilik lahan resmi.

Kini usahanya itu menjadi sepi karena terbatasnya akses ke tempat tersebut. Dia pun berharap hewan kurban yang dijualnya cepat laku sebelum tenggat dari pengelola.

"Yang datang hanya pelanggan saja, karena biasanya kalau dibuka kan keliatan, kalau orang jualan sapi kan harus dilihat dulu. Sekarang seperti ini deh (sepi)," sebutnya.

Sebelumnya, BMKG dibantu petugas Satpol PP membongkar posko GRIB Jaya yang dibangun di atas lahan BMKG pada Sabtu (24/5). Sedangkan polisi menangkap 17 orang terkait kasus tersebut. Beberapa pelaku di antaranya terindikasi melakukan pungutan liar ke pedagang pecel lele dan pemilik pasar hewan kurban.

Sebanyak 17 orang yang terjaring dalam Operasi Berantas Jaya, 11 di antaranya anggota ormas GRIB Jaya. Sedangkan enam lainnya adalah yang mengklaim sebagai ahli waris.

Simak Video 'Nasib Apes Pedagang Tangsel: Bayar Sewa ke GRIB, Ternyata Lahan BMKG':

(ial/ygs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article