Pemerintah Siapkan Rp 40 M untuk Riset Produksi Jagung-Bawang Putih

1 week ago 8
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 miliar sampai Rp 40 miliar untuk memperkuat riset mempercepat peningkatan produksi empat komoditas utama yakni gandum, kedelai, jagung, dan bawang putih.

Penguatan riset ini dilakukan dalam kerja sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).

"Kami teliti bagaimana meningkatkan produktivitas dengan melibatkan seluruh perguruan tinggi yang punya keahlian. Gandum, kedelai, jagung, dan bawang putih kami dorong agar produksinya melampaui standar nasional," tegas Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementan Jakarta, Rabu (28/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat komoditas ini selama ini masih mengandalkan pasokan luar negeri, padahal Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkannya. Pemerintah pun menargetkan peningkatan produktivitas yang signifikan melalui pendekatan riset yang langsung aplikatif di lapangan.

Langkah ini merupakan implementasi arahan Presiden Prabowo Subianto dalam agenda prioritas Asta Cita, yang menekankan pentingnya riset berbasis kebutuhan dan penguatan kemandirian pangan.

Sebagai bagian dari upaya percepatan, Kementan juga telah mengirim delegasi ke negara-negara dengan agroklimat serupa, seperti Brasil dan Yordania, untuk mempelajari praktik terbaik dalam pengembangan pangan strategis.

Dengan pendekatan kolaboratif ini, pemerintah optimistis bahwa Indonesia mampu memperkuat ketahanan pangan, menekan ketergantungan terhadap impor, dan meningkatkan nilai tambah komoditas lokal melalui hilirisasi.

"Presiden ingin agar komoditas strategis ini tak lagi bergantung pada impor. Kami optimistis, dengan kerja sama kuat antar sektor, kita mampu wujudkan kemandirian pangan nasional," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menjelaskan bahwa pihaknya telah menetapkan empat flagship riset nasional yang fokus pada masing-masing komoditas. Anggaran sebesar Rp 20 miliar hingga Rp 40 miliar memang telah disiapkan mendukung kegiatan riset, mulai dari tahap dasar hingga komersialisasi.

"Ini konsorsium lengkap. Kita libatkan dosen, peneliti, dan praktisi yang memahami seluruh rantai produksi, dari varietas unggul, teknologi budidaya, pengendalian hama, hingga alat dan mesin pertanian," jelas Brian.

Dukungan juga datang dari TNI Angkatan Laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyatakan kesiapan TNI AL untuk mengembangkan budidaya kedelai melalui riset dan optimalisasi lahan.

"Kami sudah uji coba budidaya kedelai di Serang dan hasilnya sangat baik, mencapai 4,39 ton per hektare. Program ini juga akan diperluas ke berbagai wilayah," ungkapnya.

Simak juga Video: Prabowo Sebut Produksi Jagung-Beras Melimpah, Tapi Gudang Terbatas

(ada/rrd)

Read Entire Article