Polisi Datangi 13 Lokasi Termasuk SMA Jokowi di Laporan Isu Ijazah Palsu

2 weeks ago 10
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Bareskrim Polri mengunjungi 13 lokasi saat menyelidiki kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Dari 13 lokasi tersebut, penyidik menemukan puluhan dokumen penting.

"Kami melakukan penyelidikan di 13 lokasi atau tempat. Di mana terdiri dari satu, rektorat UGM, Fakultas Kehutanan UGM, Perpustakaan dan Arsip UGM, Perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM," ujar Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers, Kamis (22/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain lokasi di UGM, polisi mendatangi Semarang dan Yogya Library Center. "Kemudian di Semarang via daring di mana salah satu senior dari Pak Jokowi berada di Semarang. Kemudian Yogya Library Center," lanjutnya.

Penyidik juga mendatangi Percetakan Perdana, SMAN 6 Surakarta, KPU Surakarta, KPU DKI, Kementerian Dikti Saintek, Kementerian Dikdasmen, serta Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Dari penyelidikan itu, penyidik menemukan beberapa dokumen, salah satunya STTB Jokowi.

"Penyidik telah melakukan terhadap serangkaian barang dan mendapatkan dokumen, satu, 7 dokumen dari SMAN 6 Surakarta yaitu fotokopi STTB atas nama Joko Widodo," tuturnya.

Selain itu, penyidik menemukan fotokopi STTB pembanding milik rekan Jokowi saat SMAN 6 Surakarta, Kartu Induk Murid SMA Tahun 1977, Daftar Nama Murid SMAN 6 Surakarta, dan SK Mendikbud terkait pembangunan tahun 1975.

Temuan ini termasuk SK Departemen Kebudayaan Kanwil Jateng No 2021/I03/P79 Tentang usulan perubahan SMPP menjadi SMAN 6 Surakarta dan SK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No 0353/0/195 tentang Perubahan SMPP menjadi SMA.

Penyidik juga menemukan dokumen dan arsip terkait Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM. Jumlah dokumennya puluhan.

"Kita juga mendapatkan dokumen 51 dari Fakultas Kehutanan UGM, satu fotokopi bundle arsip atas nama Jokowi Widodo terdiri 34 dokumen. Kemudian bundle lima dokumen pembanding dari eks mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM," ujarnya.

Penyidik juga menemukan dokumen terkait skripsi. Dokumen ini termasuk foto lembar pengesahan skripsi.

"(Sebanyak) 17 soft file skripsi tahun 1990-1995, 22 foto lembar pengesahan skripsi tahun 1979-1988, 1 buah fotokopi akhir program sarjana Fakultas Kehutanan UGM 1990," ungkapnya.

Selain itu, penyidik menemukan fotokopi daftar alumni. Tak hanya itu, SK mantan Dekan Fakultas Kehutanan UGM Prof Ir Ahmad Soemitro juga ditemukan.

"Satu buah fotokopi daftar alumni, 3 buah buku panduan sarjana dan diploma tahun 2007. Satu bundle SK milik Prof Ir Ahmad Soemitro," katanya.

Terakhir, penyidik juga mengumpulkan dokumen dari KPU Jakarta. Dokumen ini terkait pendaftaran sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI.

"Kita dapatkan juga 2 bundle dokumen dari KPU Jakarta, yaitu satu bundel berkas pendaftaran Joko Widodo saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI tahun 2012. Satu bundel saat mencalonkan diri sebagai presiden tahun 2019," tuturnya.

Simak Video 'Bareskrim Hentikan Penyelidikan Tudingan Ijazah Palsu Jokowi':

(rdp/gbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article