Jakarta -
Proses aksesi untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Co-operation and Development/OECD) telah dimulai Indonesia sejak 2023. Proses itu masih berjalan sampai sekarang.
Presiden Prabowo Subianto telah meminta dukungan untuk proses ini ke beberapa pimpinan negara. Tak terkecuali kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron yang hari ini dia terima kunjungannya di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Prabowo mengatakan Macron berjanji bahwa Prancis akan mendorong percepatan aksesi Indonesia untuk menjadi anggota OECD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terima kasih bahwa Presiden Macron menjanjikan mendukung keanggotaan kami tidak hanya di CEPA tapi juga di OECD," sebut Prabowo dalam keterangan pers bersama usai pertemuan, Rabu (28/5/2025).
Sebelumnya, Prabowo juga baru saja meminta dukungan yang sama untuk Indonesia dari Australia. Permintaan itu diungkapkan langsung Prabowo di depan PM Anthony Albanese beberapa minggu lalu.
Kedua pimpinan negara melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Kamis, 15 Mei 2025. Albanese, menurut Prabowo menyambut baik permintaan tersebut.
"Harapan kita Australia dukung kita karena jadi anggota penting OECD," ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga meminta dukungan Albanese untuk bisa masuk dalam kelompok negara Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP). Australia saat ini menjadi ketua atau presidensi dari CPTPP.
Simak juga Video: Momen Hangat Prabowo-Macron Berpelukan di Istana Kepresidenan
(hal/ara)