Profil Ray Dalio yang Dikabarkan Batal Jadi Penasihat Danantara

1 week ago 8
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Investor ternama Amerika Serikat (AS) Ray Dalio dikabarkan batal menjadi Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Dirinya disebut-sebut memiliki alasan pribadi yang belum bisa dijelaskan soal alasan tak jadi masuk Danantara.

Terlepas dari kabar itu, Ray Dalio bukan sosok sembarangan. Dia dikenal sudah lama malang melintang di sektor keuangan Amerika Serikat sebagai investor sekaligus pendiri perusahaan manajemen investasi, Bridgewater Associates.

Melansir situs resmi Bridgewater Associates, Ray Dalio sudah berkecimpung di dunia investasi dan ekonomi makro selama lebih dari 50 tahun. Ia pertama kali tertarik pada dunia investasi pada usia 12 tahun saat menjadi pembawa tongkat golf (caddie) di lapangan golf lokal pada saat pasar sedang panas dan semua orang membicarakan saham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai dari sana, ia menabung uang hasil usahanya sebagai caddie untuk kemudian membeli saham pertamanya di maskapai Northeast Airlines. Saham tersebut Ray Dalio beli karena saat itu maskapai tersebut adalah satu-satunya perusahaan yang nilai saham kurang dari US$ 5 per lembar.

Di sekolah menengah, Ray Dalio tidak tertarik untuk belajar dan terus mengejar hasratnya untuk 'bermain' di pasar bursa saham. Bahkan hal ini membuatnya nyaris.

Beruntung dengan ketekunannya, ia tetap berhasil lulusan Sarjana bidang Keuangan dari C.W. Post College pada 1971 lalu. Lalu ia melanjutkan studi dan memperoleh gelar MBA dari Harvard Business School pada 1973.

Barulah sekitar tahun 1975, Ray Dalio mendirikan Bridgewater Associates di sebuah apartemen dua kamar miliknya di New York City (NYC). Pada awalnya, ia hanya membantu para investor institusional melalui konsultasi dan pengelolaan aset mereka secara aktif, terutama di pasar komoditas dan berjangka.

Ia juga membagikan pemikiran investasinya dalam laporan riset harian 'Bridgewater Daily Observations' yang dikirim kepada klien perusahaan melalui Telex. Seiring berjalannya waktu, kualitas laporan yang ditulis Ray ini menarik minat para investor hingga Bridgewater berhasil mendapatkan kucuran dana institusional pertama untuk dikelola secara langsung pada 1985 lalu.

Tidak tanggung-tanggung, dana investasi pertama yang dipercaya kepada Ray senilai US$ 5 juta dari Bank Dunia. Sejak saat itu banyak investor institusional lainnya yang kemudian ikut menitipkan dana investasi untuk dikelola secara langsung oleh Bridgewater.

Di bawah kepemimpinan Ray, Bridgewater akhirnya menjadi perusahaan pengelola dana investasi terbesar di dunia versi majalah Fortune. Selain itu hingga saat ini Bridgewater Daily Observations masih menjadi salah satu laporan pasar paling dicari investor dan pembuat kebijakan di seluruh dunia.

Namun pada 2017 lalu Ray secara resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO, yang kemudian beralih menjadi CIO. Hanya berselang 3 tahun, pada 2020 ia kemudian mengalihkan jabatannya sebagai CIO untuk fokus pada posisinya sebagai pendamping Komite Investasi yang bertanggung jawab atas pengawasan dan evolusi strategi investasi Bridgewater.

Proses peralihan jabatan CIO ini rampung pada September 2022 lalu, dan sejak itu Ray Dalio hanya bekerja sebagai mentor bagi para CIO dan Komite Investasi perusahaan. Ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Operasional, dan sebagai investor senior Bridgewater Associates.

Di luar itu, menurut laporan Forbes saat in Bridgewater Associates yang didirikan Ray Dalio sudah menjadi salah satu perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia, dengan pengelolaan dana mencapai US$ 112 miliar.

Berkat itu saat ini dirinya ditaksir memiliki kekayaan mencapai US$ 14 miliar atau Rp 228,38 triliun. Dengan begitu saat ini Ray Dalio tercatat berada di posisi ke-173 orang terkaya di dunia.

Simak juga Video Chairul Tanjung Ungkap Isi Pertemuan Prabowo-Ray Dalio di Istana

(igo/fdl)

Read Entire Article