Terungkap Biang Kerok Peserta Job Fair Bekasi Membludak

6 days ago 6
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Job fair 'Bekasi Pasti Kerja' yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi di Cikarang, Jawa Barat membludak. Ribuan pencari kerja memadati halaman gedung di salah satu universitas tempat job fair itu diselenggarakan.

Diprediksi pencari kerja yang datang ke lokasi mencapai 25 ribu orang namun kuota lowongan tersedia sebanyak 3.000. Terkait kericuhan yang, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) buka suara.

Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga membantah membludaknya pencari sebagai potret sulitnya mencari pekerjaan. Hal itu lebih kepada tingginya animo masyarakat terhadap lowongan pekerjaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dibilang job fair yang di Bekasi membludak bahkan ricuh sebagai potret sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia, saya kira kurang tepat," kata Sunardi saat dihubungi detikcom, Rabu (28/5/2025).

Ia menjelaskan, terjadi kenaikan jumlah angkatan kerja yang sudah lulus masa pendidikan yang bersemangat mencari pekerjaan. Tingginya animo juga disebabkan keinginan masyarakat mencoba pekerjaan baru dari pekerjaan yang saat ini dijalankan.

"Justru animo masyarakat yang tinggi terhadap lowongan kerja bisa karena berbagai faktor seperti bertambahnya jumlah angkatan kerja karena bertambahnya lulusan pendidikan sehingga bersemangat mencari lowongan kerja, bisa juga adanya keinginan masyarakat mencoba pekerjaan lain yang lebih cocok dari pekerjaan yang ada," beber Sunardi.

Sunardi juga menilai ada sebagian masyarakat yang ingin melihat situasi pada job fair. Mereka yang hadir berkonsultasi terkait ketenagakerjaan hingga mencoba peluang kerja sampingan yang tersedia di acara tersebut.

"Ada juga yang ingin melihat situasi job fair, bisa juga hadir di job fair karena ingin konsultasi terkait ketenagakerjaan, bahkan mungkin ada yang mau mencoba peluang side job dan ditemukan di job fair," terang Sunardi.

Saat ini angkatan kerja bertumbuh dari lulusan SMA/SMK hingga universitas, ditambah jumlah pencari kerja pasca PHK. Namun pertumbuhan pekerjaan juga meningkat di sektor lain di saat beberapa sektor tertentu menurun.

Respons Menteri Ketenagakerjaan (Menaker)

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyebut insiden yang terjadi bakal menjadi evaluasi dari Kemnaker. Pihaknya juga akan meningkatkan koordinasi dengan dinas ketenagakerjaan daerah dalam penyelenggaran job fair.

"Kalau ada kasus, tentu kita berharap ke depan bisa lebih baik, dan ini juga menjadi satu hal evaluasi kita untuk melakukan koordinasi dan pembinaan kepada dinas-dinas ketenagakerjaan di provinsi," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kemnaker, Jakarta Selatan, Rabu (28/5).

Meski begitu, ia mengapresiasi penyelenggaraan job fair di tingkat daerah. Artinya semangat mempertemukan pencari kerja dan penyedia kerja tidak hanya terjadi di level pusat.

Sebelumnya, potongan video dengan narasi pencari kerja memadati acara job fair di salah satu universitas di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat viral di media sosial. Job fair itu diketahui diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi pada 27 Mei 2025 kemarin.

Dalam video yang beredar, tampak para pencari kerja berebut memindai kode QR untuk bisa masuk melamar pekerjaan. Suasana yang awalnya kondusif berubah menjadi ricuh seiring dengan membludaknya peserta acara. Massa juga tampak saling berteriak dan saling dorong satu sama lain.

Beberapa peserta job fair tampak ada yang menaiki mobil pemadam di lokasi sembari menunggu antrean masuk. Saking padatnya dan teriknya sinar matahari, sejumlah orang juga dikabarkan pingsan.

Pencari kerja yang sudah tak sabar mendesak dan meneriaki panitia agar mengizinkan mereka masuk. Insiden saling lempar dan saling pukul sempat terjadi di tengah-tengah antrean. Kejadian ini terjadi di salah satu halaman gedung universitas tempat job fair tersebut dilaksanakan.

"Buka-buka pintunya, buka pintunya sekarang juga," ujar massa dalam salah satu unggahan video pengguna TikTok, dilihat detikcom Rabu (28/5).

Simak Video: Job Fair di Bekasi Diwarnai Baku Hantam, Ini Kata Bupati Ade Kuswara

(ily/hns)

Read Entire Article