Wamendes Ungkap Banyak Pengusaha Tambang di Sultra Tak Bayar Pajak

5 days ago 4
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria mengungkapkan banyak pelaku usaha tambang di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tidak membayar pajak. Hal ini berdasarkan aduan Gubernur Sultra ketika Riza melakukan kunjungan kerja ke wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

"Pak Gubernur cerita di Sultra itu banyak tambang-tambang nikel dan lain-lain. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang tidak membayar pajak. Bahkan mobil atau alat berat yang ada di lingkungan tambang tidak berpelat nomor," katanya saat memberikan sambutan pidato di acara Refleksi 1 Tahun Asosiasi Pertambangan Warga NUsantara (APWU) di Jakarta, Kamis (29/5/2025).

"Jadi beroperasi di lingkungan tambang yang jumlahnya ratusan, bahkan ribuan kendaraan, tapi tidak berplat nomor. Artinya tidak bayar pajak," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya kondisi tersebut sangat merugikan daerah karena berkurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Padahal, pajak tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur, meningkatkan layanan publik, dan mendukung kesejahteraan masyarakat lokal.

"Nah ini bagaimana mungkin kesejahteraan desa, masyarakat setempat bisa meningkat. Wong kewajibannya saja tidak dipenuhi. Untuk kewajiban saja diakali, itu kewajiban, pajak tidak dibayar, masuk sebagai keuntungan," katanya.

Ia mengatakan pemerintah pusat akan mendukung penuh langkah-langkah tegas yang diambil oleh pemerintah daerah terhadap perusahaan-perusahaan yang nakal untuk segera menindak pengusaha yang abai terhadap pajak.

Ia juga menekankan agar adanya sinergi antara pelaku industri dan masyarakat sekitar untuk menciptakan pertambangan yang berkelanjutan dan berkah bagi semua pihak.

"Kalau seluruh tambang bisa membangun sinergi, seluruh pengusaha dan masyarakat desa. Insyaallah tidak ada lagi desa tertinggal dan desa sangat tertinggal," katanya.

(acd/acd)

Read Entire Article