Cerita Santi dan Potret Pertamanya di Monas

3 days ago 1
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Di sela liburan panjang akhir pekan, kawasan Monumen Nasional (Monas) tak pernah sepi pengunjung. Di antara lautan manusia itu, Santi (35), warga Dukuh Atas, tampak menikmati momen santai bersama keluarganya.

Santi mengaku cukup sering datang ke Monas, terutama karena anaknya suka bermain di ruang terbuka. Namun pengalaman menggunakan jasa foto seperti ini baru pertama kali ia lakukan. Bukan karena tak bisa memotret sendiri, tapi karena ingin merasakan sesuatu yang berbeda.

"Iya baru pertama kali ini (pakai jasa foto keliling di Monas)," kata Santi saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagus kok, kita juga sekalian bantu bapaknya juga kan. Kalau kaya gini gak mesti dia dapat uang tiap hari," sambungnya.

Bagi Santi, jasa foto seperti ini punya nilai tersendiri. Bukan hanya soal hasil fotonya, tapi juga soal niat membantu sesama.

"Harganya juga masih ramah. Dan bapaknya bantu arahkan gaya, jadi hasilnya bagus" tuturnya.

Fotografer yang melayani Santi hari itu adalah Rahmat (43), tukang foto keliling yang sudah lebih dari 10 tahun mencari nafkah di kawasan Monas. Dengan kamera lamanya yang setia menemaninya bekerja, Rahmat tak hanya menjual foto, ia menjual pengalaman, interaksi, dan sejumput kehangatan dalam bingkai.

"Kadang ada yang ngeremehin kamera saya, bilang ini kamera lama. Tapi saya udah biasa. Yang penting, saya kerja halal. Rezeki udah ada yang ngatur," kata Rahmat.

Tarif foto yang ditawarkan Rahmat pun terjangkau, Rp 20 ribu per cetak. Dalam sehari, jika ramai, ia bisa membawa pulang hingga Rp 300 ribu. Namun ada juga hari di mana hanya dua pengunjung yang menggunakan jasanya.

"Paling kecil dulu 40 ribu paling engga pasti dapat. Harus diusahain bawa uang ke rumah buat makan," imbuhnya.

Lihat juga Video 'Liburan Panjang ke Taman Literasi Jakarta, Ngapain Aja?':

(bel/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article