5.000 Pekerja Migran Diberangkatkan ke 8 Negara, Gaji Minimal Rp 20 Juta/Bulan

3 days ago 18
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama Kementerian Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) secara resmi melepas 5.000 pekerja migran ke 8 negara tujuan.

Pelepasan pekerja migran dilakukan secara simbolis oleh Menteri P2MI Abdul Kadir Karding bersama Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie dengan melibatkan 100 pekerja migran dalam acara seremoni yang digelar di Menara Kadin, Jakarta Selatan pada Minggu (15/6/2025).

"Hari ini Kadin Indonesia mengirim secara simbolik aslinya 5.000, tetapi yang ada hari ini 100 lebih, dan ini menjadi momentum bagi kerjasama kami berdua antara Kadin dan Kementerian," kata Abdul di Menara Kadin, Minggu (15/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan pelepasan pekerja migran ini merupakan salah satu upaya pemerintah dan pengusaha Indonesia dalam mengurangi jumlah pengangguran dalam negeri. Di samping itu juga sebagai investasi dalam pengembangan sumber daya manusia.

"Ada satu tujuan sebenarnya yang ingin kita capai adalah Kadin berupaya membantu pemerintah di dalam hal mengurangi pengangguran, yang kedua mengurangi kemiskinan, memperkuat ekonomi nasional termasuk daerah dan keluarga dengan devisa yang ada," paparnya.

"Kita juga melihat bahwa pengiriman penempatan dan kerja ke luar negeri itu adalah investasi sumber daya manusia. Karena akan terjadi transfer of knowledge, transfer of skill, ada transfer pengalaman, dan ada pembangunan networking yang ada di sana," jelasnya lagi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan para pekerja migran tersebut nantinya akan ditempatkan di 8 negara tujuan, yaitu Taiwan, Jepang, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Jerman, Slovakia, Turki, dan Dominika. Menurutnya, rata-rata gaji yang dapat diterima para pekerja migran ini nanti minimal di angka Rp 20 juta per bulan.

"Masa kerja rata-rata 3 tahun, itu bisa lanjut 3 tahun lagi. Ini yang diberangkatkan sekarang macam-macam, ada nurse, ada hospitality, ada logam, ada konstruksi, ada teknik, ada pertanian juga dan mereka gajinya minimal, kalau tadi lihat itu yang di Arab itu minimal Rp 20 juta. Jadi Rp 20 juta itu artinya apa? Kalau kerja di Jakarta, kerja 4 bulan baru dapat 20 juta," ucapnya.

Di luar itu, Abdul mengatakan pemerintah sudah menargetkan untuk mengirim sekitar 400 ribu tenaga kerja migran sepanjang 2025 ini. Untuk itu ia berharap Kadin dapat ikut serta membantu tercapainya target-target itu.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan pengiriman pekerja migran Indonesia ke berbagai negara tadi dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi para pengusaha dalam negeri.

Sebab menurutnya para tenaga kerja ini tidak hanya mencari nafkah, namun juga bisa membangun pengalaman yang nantinya dapat dimanfaatkan para pengusaha dalam negeri, hingga membuat jaringan usaha di negara-negara tersebut.

"Sehingga ini sambil minum air, sambil kita membawa devisa, tapi juga mereka akan membawa suatu keahlian dan jaringan yang nantinya bisa menjadi suatu aset yang luar biasa," sebutnya.

Untuk itu Anindya berharap para pengusaha di Indonesia dapat lebih terlibat dalam proses pengiriman tenaga kerja migran ke berbagai negara ini. Termasuk di antaranya terkait sertifikat profesi hingga penyerapan tenaga kerja migran saat sudah kembali ke Indonesia.

"Kadin bisa berpartisipasi bukan saja di pelatihan tapi juga sertifikasi, penempatan, bahkan pemberdayaan sehabis menjadi istilahnya tenaga kerja migran," ucap Anindya.

(acd/acd)

Read Entire Article