Perusahaan Baja China Investasi di RI, Krakatau Steel Siapkan Lahan di Cilegon

3 days ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Group (Krakatau Steel Group) menyiapkan lahan lebih dari 500 hektare (ha) di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon, Banten. Penyediaan lahan ini ditujukan untuk memfasilitasi rencana investasi besar dari Delong Steel Group, produsen baja peringkat ke-11 dunia dan ke-7 di China, bersama anak usahanya PT Dexin Steel Indonesia.

Fokus utama penjajakan kerja sama ini adalah pembangunan pabrik baja terpadu dengan kapasitas produksi mencapai 3 juta ton per tahun.

"Langkah proaktif ini diawali pada bulan Mei 2025 saat tim perwakilan Krakatau Steel melakukan kunjungan ke Delong Steel Group di China melaksanakan penandatanganan kerja sama pengadaan bahan baku dan potensi kerjasama lainnya serta melakukan kunjungan ke fasilitas pabriknya. Penyediaan lahan lebih dari 500 hektare melalui anak usaha kami, PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), adalah wujud konkret dukungan kami. Kolaborasi dengan Delong Steel tidak hanya akan mengoptimalkan aset lahan yang kami miliki, tetapi juga membawa transfer teknologi dan pengetahuan yang sangat berharga," jelas Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, dalam keterangan resmi pada Senin (9/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Delong Steel Group, sebagai salah satu raksasa industri baja asal China, menilai Cilegon sebagai lokasi yang sangat strategis untuk menjadi hub industri baja baru mereka. Manajemen Delong Steel menyatakan, Delong Steel tengah melakukan kajian mendalam dan melihat Cilegon, khususnya kawasan industri yang dikelola Krakatau Steel, sebagai lokasi yang sangat strategis dan telah memiliki fasilitas yang mapan.

Lahan yang disiapkan oleh Krakatau Steel Group dinilai sangat layak untuk mendukung pembangunan pabrik baru Delong Steel. Pabrik ini direncanakan tidak hanya memproduksi baja berkualitas tinggi, tetapi juga berpotensi mengembangkan green steel atau baja berkualitas yang ramah lingkungan.

"Visi utama kami adalah merevitalisasi industri baja nasional dan menjadikan Cilegon sebagai barometer industri baja di Asia Tenggara yang ramah lingkungan," tegasnya.

Negosiasi bisnis antara kedua pihak kini tengah berjalan intensif. Investasi ini diperkirakan menyerap ribuan tenaga kerja lokal, memberikan dampak positif berganda bagi perekonomian nasional, meningkatkan nilai tambah produk industri, hingga memperkuat neraca perdagangan.

"Kami tidak hanya membangun pabrik, tetapi kami bertujuan membangun ekosistem industri baja nasional yang lebih kuat dan berdaya saing global sehingga ke depan industri baja di Indonesia mampu menyokong pemenuhan kebutuhan Proyek Strategis Nasional," tutup Akbar.

(ara/ara)

Read Entire Article